"Itu video lama. Setelah kejadian itu besoknya langsung pada masuk seperti biasa," kata Eka dalam pernyataanya dikutip Sabtu 27 Mei 2023.
Eka memastikan, bahwa keputusan para karyawan pabrik untuk kembali bekerja tanpa adanya paksaan dari perusahaan, melainkan keinginan sendiri.
"Sudah diberi tahu kalau mau kerja monggo (silakan) masuk, setelah itu besoknya anak-anak masuk seperti biasa," ujarnya.
Eka menuturkan, keputusan penurunan gaji itu terpaksa diambil perusahaan karena berkaitan dengan lesunya permintaan akibat pelemahan ekonomi global.
"Memang nggak ada order, sepi. Ada (ekspor) tapi nggak banyak," ungkapnya
BACA JUGA:Karyawan PT SS Utama Demo Gegara Gaji Turun, Perwakilan Pabrik: Keluar Semua Pun Ndak Apa-apa!
Pemerintah dan Serikat Buruh Merespon
Mengenai hal tersebut, pemerintah dan serikat buruh setempat sedang mengkaji perihal solusi yang adil bagi kedua belah pihak.
Pemrintah kini berharap pihak yang terlibat diharapkan dapat mencapai kesepakatan yang memperhatikan kesejahteraan buruh serta kelangsungan usaha perusahaan.
Kisruh ini menunjukkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan kebutuhan buruh di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.