Banjir Sumut Renggut Harapan, Warga Langkat Kehilangan Pekerjaan, Stok Beras Menipis
Suherman, dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) yang menjadi koordinator bantuan relawan di lapangan untuk Langkat, bercerita kondisi warga terdampak banjir. --Kemendiktisaintek
JAKARTA, DISWAY.ID – Suherman, dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) yang menjadi koordinator bantuan relawan di lapangan untuk Langkat, bercerita kondisi warga terdampak banjir.
Ia bercerita kepada Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie.
Pria yang akrab disapa Herman ini menjelaskan bahwa kesediaan beras hanya cukup untuk tiga hari, sementara banyak warga Langkat dan sekitarnya kehilangan akses terhadap pekerjaan maupun kebutuhan harian.
BACA JUGA:Tanggap Darurat Sumut, 14 Kampus Terdampak Banjir, Perkuliahan Terhenti
Pada sesi kunjungan tersebut, Wamen Stella menegaskan pentingnya pemetaan kebutuhan secara presisi.
“Tahap darurat selalu membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Kami ingin memastikan setiap bantuan yang turun sangat menjawab kebutuhan warga, bukan sekadar mengirim barang,” ungkap Wamen Stella.
BACA JUGA:Tak Hanya Logistik, 6 Nakes dan 2 Dokter TNI Terbang ke Sumut Bantu Korban Banjir
Koordinasi yang dilakukan kemudian menekankan pemenuhan kebutuhan paling mendesak, terutama untuk bayi, anak-anak, dan perempuan.
Herman menjelaskan bahwa susu bayi menjadi prioritas, namun kondisi lapangan tidak memungkinkan penggunaan susu bubuk secara optimal karena minimnya air bersih.
Hingga saat ini, warga hanya mengandalkan air mineral sehingga Wamen Stella tanggap dan menekankan perlunya kombinasi sumber pangan yang aman dikonsumsi.
BACA JUGA:BKKBN Kerahkan Pendamping Keluarga untuk Trauma Healing Korban Bencana Sumatra
“Dalam situasi darurat seperti ini, keamanan pangan tidak bisa dinegosiasikan. Susu UHT menjadi pilihan yang lebih aman karena tidak memerlukan air bersih dan ini harus dipadukan dengan susu formula yang sesuai usia. Kebutuhan lainnya yang juga krusial mencakup pembalut wanita, pampers, dan pakaian dalam,” ujar Wamen Stella.
Wamendiktisaintek menekankan pentingnya ketepatan jenis bantuan, mengingat kapasitas angkut kendaraan yang terbatas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: