Bahkan diinformasikan bahwa Flakka sepuluh kali lebih kuat dari kokain, bahkan jika mengonsumsi lebih dari 0,1 gram dapat menyebabkan overdosis.
Flakka juga dilaporkan tidak hanya di Amerika Serikat, namun juga teah merambah ke Ukraina hingga Rusia.
BACA JUGA:Desta Akan Tempuh Jalur Hukum, Merasa Difitnah Selingkuh
BACA JUGA:Daftar Film Indonesia yang Tayang Juni 2023, Ada Horor Sampai Komedi
Menurut polisi Ukraina, alpha-PVP atau yang dikenal dengan Flakka diperdagangkan oleh Khimprom telah menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah.
Pada Juli 2019, dinas keamanan Ukraina, membongkar sebuah laboratorium di dekat Kyiv yang mampu memproduksi 200 kg zat tersebut per bulan, dan pihak berwenang kemudian menangkap enam orang yang terlibat dalam pembuatan dan penjualan obat tersebut.
Menurut National Institutes of Health, Flakka sama kuatnya dengan metamfetamin dan memiliki kecenderungan tinggi untuk kecanduan.
Efek dari Flakka hanya berlangsung selama tiga hingga lima jam dan biasanya digunakan dengan cara merokok, mendengus, atau menelan seperti obat.
BACA JUGA:Cara Membuat Kue Pancong Lumer Kekinian, Jajanan Favorit Semua Kalangan yang Rasanya Super Endul
BACA JUGA:Momen Luna Maya dan Maxime Bouttier Kepergok Nonton Bareng Konser Suga BTS, Saling Rangkul Mesra!
Adapun korban dari Flakka 60 pengguna meninggal karena overdosis dalam waktu kurang dari 14 bulan di Florida saja.
Sedangkan di Ukraina, Flakka mulai semakin banyak dikonsumsi sekitar tahun 2017, bahkan perang yang terjadi juga tidak menghentikan pasokan Falkka.