“Ada 11 sektor perumahan di Makkah. Para petugas sudah bersiap di sektor masing-masing untuk menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia,” sebut Subhan.
Kedua, menyiapkan layanan konsumsi. Di Makkah, jemaah akan mendapat tiga kali makan sehari, berupa sarapan, makan siang, dan makan malam. “Kita sudah menjalin kontrak Kerja sama dengan 54 perusahaan katering untuk menyiapkan konsumsi jemaah di Makkah,” ujar Subhan
Ketiga, untuk mempermudah giat ibadah jemaah selama di Makkah, PPIH Arab Saudi juga telah menyiapkan angkutan bus Shalawat yang akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang.
“Layanan transportasi ini mulai beroperasi sejak jemaah tiba di Makkah dan akan berakhir ketika jemaah terakhir meninggalkan Makkah. Bus akan beroperasi selama 24 jam,” tegasnya.
Berkenaan dengan persiapan layanan untuk jemaah lanjut usia, Subhan menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Sebab, tidak kurang dari 67 ribu atau sekitar 32 % kuota jemaah haji Indonesia berusia 65 tahun ke atas. Ini terjadi karena adanya dua kali pembatalan keberangkatan jemaah haji pada 2020 dan 2021, serta kebijakan pembatasan usia pada 2023.
BACA JUGA:Susi Pudjiastuti Kaget dan Tepok Jidat Respons Luhut Soal Ekspor Pasir Laut
“Kita sudah minta hotel untuk menyiapkan layanan yang ramah lansia. Di sana, ada ruang dan fasilitas yang disiapkan khusus bagi lansia. Di lobby dan lift ada layanan khusus lansia. Termasuk tahun ini ada struktur khusus yang membidangi layanan lansia.
“Petugas juga kami siapkan dan latih untuk bisa membantu melayani lansia. Semoga mereka bisa membantu banyak jemaah,” tuturnya.
“Mereka akan bersinergi dengan petugas kloter untuk bersama-sama memastikan jemaah, termasuk lansia, bisa mendapatkan hak-haknya dan dapat beribadah, utamanya dalam menjalankan rukun dan wajib haji,” tandasnya.