Ia lalu menceritakan pengalaman menangani pasien yang istrinya tertular lalu meninggal bersama anak yang dilahirkan.
BACA JUGA:Rusia Sahkan Aturan Anti LGBTQ, Putin Tanda Tangani Undang-udang Baru
Dr.Inong mengimbau, masyarakat jangan sampai salah dalam mendukung hak asasi. Menurut Dr. Inong, hak asasi adalah setiap orang berhak untuk mendapat informasi yang benar bahwa perilaku seks bebas dan LGBT membawa dampak buruk dan merugikan diri juga orang-orang yang di sekitar.
Bahkan jika menggunakan kondom, kata Dr.Inong, kondom hanya melindungi 26 persen. Sedangkan penyakit yang timbul berupa virus yang sangat kecil dapat menembus kondom.
"Semua nih, semua pelaku seks bebas di luar pernikahan ini harus tahu ini akibatnya apa, itu hak asasi mereka harus tahu sejelas-jelasnya," kata Dr. Inong.
Profil Singkat Dr. Inong.
Dr. Inong atau yang memiliki nama serta gelar lengkap Dr. Dewi Inong Irana, SpKK merupakan salah satu dokter spesial kulit dan kelamin yang telah berpengalaman lebih dari puluhan tahun di bidangnya.
Dr. Inong sejak kecil mengalami kondisi keluarga yang broken home dikarenakan kedua orang tuanya bercerai.
Dia kemudian memilih tinggal bersama dengan ibunya. Berkat kesabaran dan ketekunan hingga akhirnya wanita kelahiran 1962 bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Dr. Inong berkuliah di Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1982 dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan.
Selama kuliah dia sempat bekerja di Bursa Kedokteran Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dengan imbalan sebuah buku.
Pada tahun 1987, Dewi Inong Irana berhasil menyelesaikan pendidikan kedokterannya di UI tepat pada waktunya.
Sebagai dokter, dia pernah bekerja di berbagai tempat diantaranya daerah Maros, Sulawesi Selatan dan Madiun, Jawa Timur. Hal ini dikarenaka ia selalu mengikuti kemanapun sang suami bertugas.
Selama puluhan tahun berkarir sebagai dokter Dewi Inong Irana telah merawat beberapa pasien yang memiliki penyakit kelamin seperti sifilis hingga HIV.
Saat ini dokter Dewi Inong Irana memiliki tempat praktek di RSIA Restu Kasih di Kramat Jati, Jakarta Timur, RS Hermina Galaxy dan RS Permata Cibubur Kota Bekasi.