Menurutnya, pemotongan upah itu dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan karena pihak perusahaan tengah mengalami kesulitan karena kini pasar internasional tengah goyah akibat resesi global.
Walaupun begitu, pihaknya berharap kondisi itu tidak berlarut lama dengan para buruh bisa mendapatkan upah sebagai semestinya.
“Sama sama kita tunggu aja sampai kapan, soga tidak berlarut lama,” pungkasnya.