Menurut Iqbal, ini merupakan pertama kalinya KDEI Taipei melakukan serangkaian kegiatan promosi industri alkes Indonesia ke Taiwan.
“Kunjungan ke sejumlah pabrik produk alkes merupakan upaya pendekatan kepada pemasok/eksportir di Taiwan. Hal ini penting karena Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian dari rantai pasok internasional di industri alkes,” urai Iqbal.
Berdasarkan data dari International Trade Administration, pada 2022, nilai ekspor produk alkes Taiwan ke dunia mencapai USD 3,05 miliar.
Nilai ini terus naik dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, yaitu tahun 2021 yang sebesar USD 2,70 miliar tahun 2020 sebesar USD 2,70 miliar serta tahun 2019 sebesar USD 2,42 miliar.
Sementara itu, lanjut Iqbal, kegiatan seminar dan pertemuan bisnis bertujuan untuk menunjukkan kemampuan industri alkes Indonesia, membuka kesempatan bagi para pelaku usaha kedua negara untuk berbisnis dan berkolaborasi, serta menarik investasi Taiwan ke Indonesia.
BACA JUGA:Kemendag Bakal Musnahkan 7.000 Karung Pakaian Bekas Impor Ilegal
Hadir dalam seminar dan pertemuan bisnis yaitu para pemangku kepentingan dari kementerian/Lembaga Taiwan antara lain Ministry of Economics-Biotechnology and Pharmaceutical Industries Promotion Office (BPIPO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (Taiwan Food and Drug Administration/TFDA), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perindustrian serta Biotech.