Diketahui ada dua pendapat dari Imam Malik dan Imam Syafii terkait penetapan Idul Adha ini.
"Artinya apa, hari ini anda puasa arafah, besok kita sembelih Qurban bareng Saudi, sah secara fikih. Jangan ada yang mengatakan ini salah," ujarnya.
Akan tetapi masyarakat Indonesia juga sangat boleh mengikuti puasa sesuai dengan ketentuan pemerintah tanpa harus ikuti wukuf di Arab Saudi.
Karena hal itu berdasarkan pendapat dari mazhab imam Syafi'i secara fikih, dan itu tetap sah.
"Jika ada perbedaan pendapat semacam ini, mana yang boleh anda pilih? secara fikih anda boleh (pilih) salah satu," tandas Buya Yahya.
Ustaz Riza Basalamah Tegas Kasih Kepastian Soal Puasa Arafah Ikut Arab atau Pemerintah
Menurut Riza Basalamah, adanya perbedaan ini sangat umum dan tidak akan jadi masalah dalam pelaksanaanya.
"Insya Allah gak ada masalah, mereka mau wukuf atau ga wukuf kita puasa tanggal 9 tersebut," ujar Ustaz Syafiq, dilansir dari YouTube Sisi Lain, Selasa 20 Juni 2023.
"Yang jadi masalah memang kalau ternyata di sini tanggal 9 di sana tanggal 8, artinya ketika tanggal 9 di arafah kita lebaran dan ini ga mungkin kita puasa, terus gimana? ya gak ada masalah karena memang semua negeri itu punya rukyat sendiri," sambungnya.
Lanjut Ustaz Syafiq, pesoalan ini sepertinya sama seperti penentuan awal ramadhan.
"Sama saja, dari sisi melihat hilal, apakah setiap negeri itu punya hilal sendiri sehingga mereka menentukan tanggal itu sesuai yang mereka lihat," ujarnya.
"Mereka lihat, ya mereka puasa gitu. Apa kita harus ikut Saudi? jadi pendapat yang lebih kuat setiap negeri itu punya matlah munculnya hilal sendiri-sendiri sehingga puasanya ikut negeri kita, gak ikut negeri lain," tambah Ustaz Syafiq Basalamah.
Ustaz Syafiq memang tak menampik jika sebagian ulama mempersoalkan arafah yang berkaitan dengan wukuf.
"Kalau secara wukuf sejatinya dahulu sebelum adanya handphone, orang tahu (kapan) wukuf di arafah? gak ada yang tahu," ujarnya.
"Kalau orang Mekkah kirim surat ke Indonesia berapa hari dulu (buat) ngasih tahu kita kapan 1 Dzulhijjah," sambung Riza Basalamah.
Lanjut Syafiq, keterbatasan jarak ini yang menjadi jawaban kuat untuk berpatokan pada hilal bukan mengikuti wukufnya.