Hanya saja, ada effort yang perlu dilakukan umat muslim untuk memenuhi syarat agar semua dosa, baik dosa kecil ataupun dosa besar, diampuni Allah SWT.
Ustaz Adi Hidadayat menjelaskan, barang siapa yang menjalani ibadah puasa Arafah sesuai sunnah atau tuntunan Nabi Muhammad SAW secara maksimal, dosa besar berpeluang diampuni.
"Syaratnya adalah bagi yang mengerjakan puasa Arafah harus sesuai dengan sunnahnya," ujarnya.
Memperbanyak Taubat
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, momentum hari Arafah adalah waktu jemaah Haji memperbanyak taubat kepada Allah SWT.
Sebagai informasi, jemaah haji akan mulai wukuf setelah waktu Dzuhur hingga menjelang Maghrib.
Makanya, salat Ashar untuk jemaah Haji di Jamak Qashar khusus hari Arafah, 9 Dzulhijjah.
Kata Ustaz Adi Hidayat, Allah SWT Maha Adil, umat muslim yang belum berhaji dapat memanfaatkan hari Arafah tanpa batas waktu.
BACA JUGA:Perdebatan Beda Puasa Arafah Diluruskan Ustaz Adi Hidayat, Ikuti Arab atau Pemerintah Indonesia?
Sejak terbit fajar subuh hingga menjelang waktu maghrib, Ustaz Adi Hidayat meminta umat muslim memaksimal satu hari pada 9 Dzulhijjah.
"Berpuasalah Anda di hari sebelum Idul Adha itu seperti orang wukuf di Arafah," jelasnya.
"Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari," tambahnya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, umat muslim perlu meniatkan selain puasa Arafah, juga harus berniat bertaubat secara sungguh-sungguh.
"Orang wukuf pertama kali aktivitasnya taubat, maka saat Anda puasa Arafah isi dengan taubat, kenali kekurangan diri Anda," paparnya.