Kementerian pertahanan Rusia mengatkan jika para tentara bayaran Wagner telah tertipu dan diseret ke dalam petualangan kriminal.
BACA JUGA:Komjen Pol Agus Andrianto Diangkat Jadi Wakapolri Gantikan Komjen Pol Gatot Eddy Pramono
BACA JUGA:Komjen Pol Agus Andrianto Digantikan Komjen Pol Wahyu Widada Sebagai Kabareskrim
Untuk itu pihak Rusia menyarankan mereka agar segera menghubungi perwakilannya dan layanan penegakan hukum, dan berjanji untuk menjamin keamanan mereka.
Pada hari Jumat 23 Juni lalu, Prigozhin menuduh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu memerintahkan serangan roket ke kamp lapangan Wagner di Ukraina yang menyebabkan tewasnya beberapa tentara.
“Sejumlah besar pejuang kami, rekan tempur kami, telah terbunuh,” katanya.
“Kejahatan yang ditanggung oleh kepemimpinan militer negara harus dihentikan. Mereka mengabaikan nyawa tentara. Mereka melupakan kata keadilan.”
BACA JUGA:3 Kapolda Dirotasi Kapolri Seiring Dengan Pergantian Kabareskrim
BACA JUGA:Timur Laut Maluku Tengah Diguncang Gempa Berkekuatan M 2,8
Bahkan Prigozhin memperkirakan bahwa 2.000 pejuangnya telah tewas dalam ledakan tersebut, meskipun dia tidak dapat membuktikan atas korban tersebut.
“Ada 25.000 dari kami, dan kami akan mencari tahu mengapa kekacauan ini terjadi di negara ini,” kata Prigozhin.
Prigozhin juga mengatakan jika Wagner memiliki lebih banyak pasukan cadangan dan dukungan dari anggota militer.
“Semua orang dipersilakan untuk bergabung. Kita harus mengakhiri aib ini,” paparnya.
BACA JUGA:Pasukan Chechnya Pasang Badan Atas Pembelotan Wagner, Putin: Operasi Ukraina Tidak Terganggu
BACA JUGA:Lukas Enembe Akan Jalani Sidang Putusan Sela Hari Ini, PN Jakpus: Tersangka Akan Hadir
Prigozhin menuduh kementerian pertahanan mencoba menipu publik dan presiden dan menyebarkan cerita cerita bahwa ada tingkat agresi yang gila dari pihak Ukraina yang akan melakukan serangan bersama seluruh blok NATO.