Mengenal Rudal Hipersonik Rusia, Senjata Ganas Vladimir Putin yang Bikin Ukraina Kocar-Kacir

Mengenal Rudal Hipersonik Rusia, Senjata Ganas Vladimir Putin yang Bikin Ukraina Kocar-Kacir

Rudal Hipersonik Rusia, Senjata Ganas Vladimir Putin yang bikin kocar-kacir Ukraina.-@adnancanidir-X (Twitter)

JAKARTA, DISWAY.ID - Baru-baru ini dikabarkan Rusia menembakkan rudal Hipersonik Oreshnik ke kota Dnipro Ukraina sebagai peringatan kepada negara barat.

Hal ini dikatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, menyebutkan bahwa penembakan rudal Oreshnik jenis baru yang merupakan respons langsung terhadap penggunaan rudal yang dipasok AS dan Inggris oleh pasukan Kyiv di wilayah Rusia untuk pertama kalinya.

Dalam bahasa Rusia, Oreshnik sendiri diartikan sebagai 'pohon kemiri'.

BACA JUGA:Rusia Umbar Rudal Hipersonik Oreshnik ke Ukraina, Putin Kirim Pesan ke Barat Supaya Mundur

Penembakan rudal balistik baru ini menyebabkan banyaknya bangunan rusak dan melukai puluhan orang.

Lantas, seganas apa rudal hipersonik milik Rusia ini hingga memporak-porandakan Ukraina.

Mengenal Rudal Hipersonik Rusia

Oreshnik adalah bagian dari persenjataan rudal hipersonik Rusia yang kian berkembang.

Rudal tersebut sebenarnya merupakan rudal balistik jarak menengah yang mampu untuk menempuh jarak sampai 5.500 kilometer (3.400 mil) dan membawa enam sampai delapan hulu ledak konvensional atau nuklir.

Di samping itu, Wakil Sekretaris Pers Pentagon AS menyampaikan jka rudal yang ditembakkan Rusia ini didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) 'RS-26 Rubezh'.

BACA JUGA:Puluhan Perwira Rusia dan Korea Selatan Tewas Akibat Serangan Ukraina Gunakan Rudal NATO

RS-26 ini adalah rudal balistik yang mulai dikembangkan sejak 2008 ini berbahan bakar padat seberat 40ton dan bisa bergerak di jalan raya.

Senjata ini sebenarnya bisa menjadikannya ICBM. Namun, IRBM, lebih nyaman digunakan.

Selain itu, masalah untuk perancang RS-26 sampai tahun 2019, Rusia bersama AS ingin menjadi pihak dalam Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarat Menengah (INF) pada tahum 1987.

Di mana, perjanjian tersebut melarang pengujian serta penyebaran rudal yang menempuh jarak di antara 310 dan 3.400 mil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads