Pada KTT November 2022, para pemimpin ASEAN sepakat untuk menerima secara prinsip Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN.
Sementara itu, pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada Mei 2023 menjadi momen bersejarah ketika untuk pertama kalinya Timor Leste hadir dalam pertemuan para pemimpin ASEAN dengan status sebagai pengamat (observer).
Pada KTT itu pula diadopsi peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste yang berisikan sejumlah upaya yang harus dipenuhi Timor Leste untuk dapat menjadi anggota penuh ASEAN.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn berharap Timor Leste bisa bekerja keras untuk menjadi anggota penuh organisasi regional tersebut.
Peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ke-42 di Labuan Bajo, pekan lalu, yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak.
BACA JUGA:AP II Rumuskan 5 Tantangan Sektor Penerbangan Nasional
“Kami berharap Timor Leste bekerja sangat keras untuk mempercepat implementasi peta jalan tersebut, dan pada waktunya mereka akan siap menjadi anggota penuh ASEAN,” kata Kao usai pengarahan kepada perwakilan-perwakilan negara asing di Jakarta, Senin 15 Mei 2023 lalu.
Peta jalan itu memberikan gambaran keseluruhan tentang pekerjaan yang perlu dilakukan oleh Timor Leste maupun ASEAN untuk menuju keanggotaan penuh Timor Leste.
Peta jalan tersebut memuat lampiran yang mencakup tiga pilar masyarakat ASEAN, yaitu politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya, yang wajib dipenuhi oleh Timor Leste.
Selain itu, ujar Kao, peta jalan itu juga berisi berbagai persyaratan yang harus dipenuhi Timor Leste dengan segera, dalam jangka menengah, maupun ketika telah dinyatakan resmi menjadi anggota penuh ASEAN.
Tiga persyaratan itu adalah partisipasi Timor Leste dalam kegiatan dan pertemuan ASEAN, peningkatan kapasitas para pejabat pemerintahan Timor Leste, dan kepatuhan negara itu pada berbagai perjanjian ASEAN.