AP II Rumuskan 5 Tantangan Sektor Penerbangan Nasional
Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) menggelar Seminar Nasional Sustainable Smart Transportation Menuju Indonesia Emas 2045 di Universitas Negeri Surabaya.-ist-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Penerbangan nasional dalam era mendatang tidak lepas dengan sejumlah tantangan yang akan dihadapinya.
Setidaknya 5 tantangan dihadapi pelaku industri penerbangan global, termasuk di Indonesia.
Sebanyak 5 tantangan tersebut diungkap President Director AP II Muhammad Awaluddin saat menjadi salah satu narasumber Seminar Nasional Sustainable Smart Transportation Menuju Indonesia Emas 2045 di Universitas Negeri Surabaya, Sabtu 24 Juni 2023.
BACA JUGA:Bandara-Bandara AP II Sambut Masa Angkutan Idul Adha dan Liburan Anak Sekolah
Muhammad Awaludin hadir di tengah pelaku transportasi nasional yang berkumpul membahas tantangan-tantangan yang dihadapi sektor transportasi nasional.
Di mana kegiatan itu digelar Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT).
PT Angkasa Pura II selaku pengelola 20 bandara termasuk yang terbesar dan tersibuk di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta mengungkapkan pelaku industri penerbangan global merumuskan adanya 5 tantangan yang dihadapi sektor penerbangan dunia termasuk di Indonesia pada masa mendatang.
Menurut Muhammad Awaluddin, tantangan pertama adalah pertumbuhan jumlah penumpang pesawat.
“Di Indonesia, jumlah penumpang pesawat diyakini terus tumbuh. Data IATA (International Air Transport Association) menyebutkan pada 2018 Indonesia merupakan pasar penerbangan terbesar ke-10 di dunia, lalu pada 2028 naik menjadi terbesar ke-5 di dunia, dan pada 2038 kembali naik menjadi terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penumpang pesawat mencapai 451 juta penumpang.”
BACA JUGA:Hari ini, Jajaran Pamen PMJ Dirotasi dan Mutasi
“Ekosistem sektor transportasi udara harus benar-benar siap, terkait pola distribusi, suplai, angkutan kargo, hingga kaitannya dengan pariwisata,” ujar Muhammad Awaluddin.
Tantangan kedua adalah pengembangan teknologi untuk digunakan baik di bandara maupun di pesawat.
“Pengembangan bandara dengan konsep smart airport tentunya tidak bisa dihindari, dan ini sudah dilakukan AP II sejak 2016. Pengembangan teknologi yang diharapkan ke depannya juga terkait operasional pesawat, yakni penggunaan pesawat listrik (electric) dan hybrid,” jelas Muhammad Awaluddin.
Kemudian tantangan ketiga terkait dengan peningkatan aspek operasional dan infratruktur guna berdampak pada peningkatan kapasitas bandara dan load factor di setiap penerbangan, termasuk juga peningkatan pelayanan dan operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: