Tata Cara Melaksanakan Shalat Idul Adha

Selasa 27-06-2023,20:46 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

Namun, ketika menjadi imam, perlu ditambah “imâman”, sedang ketika menjadi makmun perlu ditambah “makmûman” sebagaimana termaktub di atas. 

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah membaca doa iftitah, shalat ini dilanjutkan dengan membaca takbir dengan mengangkat tangan sebanyak 7 kali untuk rakaat pertama. 

Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca lafal berikut: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila. 

Artinya, “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar.” 

Setelah itu, barulah membaca Surat al-Fatihah.

Berikutnya, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ. Kemudian dilanjutkan dengan ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa. 

Lalu berdiri untuk rakaat kedua. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sejumlah lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, disunnahkan untuk melafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. 

Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Kelima, jamaah disunnahkan untuk menyimak khutbah Idul Adha selepas shalat. Hal ini tidak berlaku bagi orang yang shalat Idul Adha secara sendirian.

 

Kategori :