JAKARTA, DISWAY.ID-- Aktivitas di Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang dikelola PT Angkasa Pura II bergeliat melayani berbagai penerbangan.
Saat ini, Bandara Kertajati menjadi salah satu yang digunakan sebagai Embarkasi Haji 2023.
Dengan geliat tersebut, President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin seiring kesiapan Bandara Kertajati dalam menyambut operasi penuh mulai Oktober 2023.
BACA JUGA:Pesawat Kepulangan Jemaah Haji Kloter 4 BPN Delay 15 Jam, Kadaker Bandara Beri Penjelasan
“AP II saat ini sudah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Bandara Kertajati untuk mempersiapkan aspek operasional dan layanan sejalan dengan peningkatan lalu lintas penerbangan mulai Oktober 2023,” kata Muhammad Awaluddin.
Pihaknya berkomitmen memberikan layanan dan operasional terbaik bagi penumpang pesawat dan maskapai di seluruh titik.
"Mulai dari sebelum perjalanan (pre-journey), saat penerbangan (on-journey) dan saat kedatangan (post-journey),” ujar Muhammad Awaluddin.
Ia juga menuturkan AP II tengah menggodok skema dukungan bagi maskapai untuk mempermudah kepindahan operasional dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.
Di samping itu, skema dukungan juga akan disiapkan bagi penyedia transportasi darat sehingga dapat mempermudah para operator dalam membuka layanan.
BACA JUGA:Tinjau Bandara Kertajati, Jokowi Senang Aktivitas Penerbangan Meningkat
“Kami merencanakan adanya skema dukungan bagi operator di awal pengalihan penerbangan ke Bandara Kertajati ini. Tentunya ini juga harus sesuai ketentuan yang ada, dan melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN,” ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati beroperasi untuk saling mendukung satu sama lain.
Keberadaan dua bandara ini juga secara optimal menunjang dilakukannya penataan rute penerbangan di Jawa Barat.
“Di dalam mengelola Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, AP II menerapkan konsep multi-airport system yang akan mengedepankan dan mensinergikan strategi bisnis dan potensi masing-masing bandara untuk saling mendukung,” jelas Muhammad Awaluddin.
“Konektivitas penerbangan di Jawa Barat dapat semakin kuat dan semakin baik dengan dilakukannya penataan rute penerbangan, didukung dua bandara yang sama-sama aktif serta optimal melayani penerbangan. Kedua bandara itu beroperasi melayani segmentasi penerbangan yang berbeda,” tambah Muhammad Awaluddin.