Setelah melakukan pengecekan, Harun dan tim kemudian berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum.
Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah. “Di situ, istri dari almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri almarhum. Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” jelas Harun.
Tahap selanjutnya, Harusn dan Tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk melakukan pengecekan lebih akurat.
Beberapa data dicocokkan, termasuk terkait paspor, visa, termasuk sidik jari. Setelah ada kepastian, tim bermusyawarah dengan pihak keluarga agar jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan.
“Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah (tempat pemandian jenazah). Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespon keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram,” ucap Harun.
“(Almarhum) Disalatjenazahkan setelah Salat Magrib tadi. Alhamdulillah bisa kami laksanakan semua di sana. Setelah disalatkan jenazah kita bawa ke tempat pemakaman yang ada di daerah Soraya (area pemakaman di pinggiran Kota Mekkah),” ungkapnya.
Pencarian selanjutnya kata Harun akan difokuskan pada 2 jenazah yang belum ditemukan, yaitu: Idun Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20) dan Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter (KJT 10).
BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia Dikabarkan Telantar di Muzdalifah, Kemenag Singgung Tanggung Jawab Mashariq
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepoilisian dan maktab. Besok kita lanjutkan pencarian agar lebih detail lagi. RS yang telah kita kinjungi akan kembali kita kunjungi. Mudah-mudahan ada nama dua jamaah yang masih kita cari,” harap Harun.
Menurutnya, tim pencarian jenazah akan terus bekerja. Lokasi pencarian juga akan terus dikembangkan.
Arenanya akan diperluas sampai ke Jeddah. “Besok insya Allah akan kita lakukan lagi, tidak menutup kemungkinan area yang ada di Thaif pun akan kita telusuri, atau cari,” tuturnya.
Harun mengapresiasi pihak Arab Saudi, termasuk maktab dan kepolisian, yang sangat kooperatif membantu tim dalam melakukan pencarian.
Bahkan, lanjutnya, mereka meminta nomor telepon tim PPIH agar ketika ada info terbaru dapat segera menginformasikan.
Disinggung terkait batas waktu pemakaman jenazah yang belum diketahui identitasnya, Harun mengatakan bahwa proses pemakaman jenazah akan dilakukan jika sudah diketahu penanggung jawabnya.
Jika belum diketahui identitas dan siapa penganggung jawabnya, maka tidak mudah untuk memproses pemakamannya.
“Jadi begitu tadi almarhum Niron sudah ada penanggung jawab dan jelas ciri-cirinya, malam itu juga kita urus jenazahnya untuk dimakamkan. Kalau belum jelas, belum dimakamkan,” tandasnya.