JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau.
Mereka kerjasama untuk menyelenggarakan kegiatan Palm Oil EduTalk Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Tentang Kelapa Sawit & Sawit @School: Sawit Sahabat Siswa.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ir. Zulfadli mengatakan kegiatan tersebut diikuti sekitar 350 Guru dan Siswa dari 12 kabupaten/kota se-Riau yang berlangsung secara hybrid.
BACA JUGA:Ekspor Minyak Tersendat Gegara Harga Kelapa Sawit Murah, Mendag Zulhas: Petani Menangis, Harganya...
"Semua tanaman itu punya akses untuk menyerap air, tapi tidak sebegitu jeleknya sawit itu menyerap air. Ayo insan-insan Pendidikan sawit, jangan hanya terima begitu saja kampanye hitam itu berlangsung. Jangan hanya kita menerima hasil penelitian yang sudah ada dari mereka, kita juga lakukan penelitian sebagai referensi lainnya," katanya dalam keterangannya.
Diungkapkannya, Provinsi Riau merupakan kiblat-nya sektor sawit Indonesia, lantaran 20 persen populasi sawit Indonesia atau sekitar 3,38 juta hektar ada di Riau dan dari 48 juta ton CPO yang dihasilkan Indonesia, sebanyak 9 juta ton berasal dari Riau.
BACA JUGA:Tangki Pabrik Kelapa Sawit Nyaris Penuh, 2000 Ton Produksi CPO Belum Terjual
Sementara Ketua PGRI Provinsi Riau, Muhammad Syafii menyebut guru menjadi leading sektor dalam membangun pola pikir siswa.
"Guru mempunyai leading sector untuk image building pola pikir siswa/i untuk memperkuat sektor perkebunan kelapa sawit agar tidak ada lagi soal-soal evaluasi di sekolah yang ditanyakan dan dijawab bahwa sawit boros air dan lain sebagainya," ucapnya.
Disebutkannya, tidak dipungkiri memang ada perang bisnis terkait sektor sawit di Uni Eropa atau wilayah lainnya, namun karena Provinsi Riau merupakan sentra produsen sawit utama di Indonesia, seharusnya semua masyarakat termasuk Guru-guru berkontribusi lebih besar untuk menjaga sektor sawit ini.
Sedangkan itu CEO / Owner CV Rumah Tamadun, Hendra Dermawan menyampaikan tidak hanya minyaknya saja yang dapat dimanfaatkan, ternyata limbah berupa lidi sawit juga dapat diolah menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi tinggi.
BACA JUGA:Lahan Kelapa Sawit 3 Hektare, Gubernur Edy Rahmayadi: Tak Ada Cerita Tak Ada Minyak Goreng
Diterangkannya, proses pengambilan lidi sawit tersebut dilakukan dengan cara menyerut tulang daun yang ada pada pelepah kelapa sawit. Dijelaskan Hendra, dari lidi sawit sudah diproduksi tas, bakul nasi, piring, tempat buah, hingga tempat tisu.
Kegiatan Sawit @School dilaksanakan di SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia di Kab. Pelalawan, yang mana peserta kegiatan tidak hanya berasal dari SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia, tetapi juga SMA/SMK terdekat di Kab. Pelalawan. Kunjungan Sawit @School ini bertujuan untuk promosi sawit yang bentuk kegiatannya selain penyampaian fakta objektif sawit melalui Talkshow juga disertai dengan Pentas Seni dan Lomba Arransemen Lagu Sawit oleh Band SMA/SMK.