Tidak selalu mudah untuk mengenali tanda-tanda awal. Namun, pada orang yang sehat, warna urin dapat menjadi ukuran status hidrasi yang dapat diandalkan.
Kencing kuning pucat yang terlihat seperti limun menunjukkan hidrasi yang tepat. Kencing yang lebih gelap menunjukkan kebutuhan akan lebih banyak air, tetapi urin yang berwarna putih menunjukkan dehidrasi.
Jika keracunan air berkembang dan hiponatremia berkembang, gejalanya mungkin termasuk mual, muntah, sakit kepala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan pada otak, kelainan mental seperti kebingungan atau disorientasi, kantuk, dan kram otot. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan kejang-kejang, koma, bahkan kematian.
BACA JUGA:Tips Jaga Kesehatan Ginjal Pada Anak, Apoteker: Minum Air Putih Jangan Sampai Dehidrasi
Cara Mengatasi Overhidrasi
Overhidrasi dapat dihindari dengan mencapai keseimbangan dan menghindari minum lebih banyak air daripada yang dapat dicerna ginjal secara memadai.
Atlet ketahanan dapat membatasi risiko keracunan air dengan memantau berat badan mereka sebelum dan sesudah pertandingan, yang memungkinkan mereka mengukur kehilangan air dan merencanakan strategi rehidrasi yang sesuai.
Secara umum, 14-22 ons cairan harus dikonsumsi dua hingga tiga jam sebelum melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Minuman olahraga yang mengandung gula dan elektrolit seperti garam dan potasium bisa efektif mengembalikan apa yang hilang melalui keringat selama aktivitas yang berlangsung lebih dari satu jam. Saat berolahraga, penting untuk memperhatikan sinyal haus tubuh Anda dan minum dengan benar.