DISWAY.ID-Kepala Secret Intelligence Service MI6 (sebuah badan intelejen Inggris), Richard Moore menyatakan bahwa kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) akan mengubah dunia spionase (mata-mata).
Meski begitu, menurut Moore kecerdasan buatan tidak akan menggantikan kebutuhan akan mata-mata manusia.
“Saat AI menjelajahi lautan sumber terbuka, akan ada nilai yang lebih besar dalam pendaratan, dengan lalat yang terlempar dengan baik, rahasia yang berada di luar jangkauan jaringnya,” katanya dikutip AP.
BACA JUGA:Kenalan dengan Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan Layaknya Manusia
Moore mengatakan, kecerdasan buatan atau AI adalah aset potensial sekaligus ancaman besar. Stafnya di Badan Intelejen Luar Negeri Inggris menggabungkan keterampilan mata-mata dengan AI untuk mengidentifikasi dan menganggu aliran senjata ke Rusia yang digunakan untuk lawan Ukraina.
"kita akan semakin ditugaskan untuk mendapatkan intelijen tentang bagaimana negara-negara yang bermusuhan menggunakan AI dengan cara yang merusak, sembrono, dan tidak etis," kata Moore.
Namun dia mengatakan AI tidak akan menggantikan kebutuhan mata-mata manusia, dengan alasan bahwa “faktor manusia” akan tetap penting di era pembelajaran mesin yang berkembang pesat.
BACA JUGA:Mesti Tahu! Ini Potensi Artificial Intelligence Alias Kecerdasan Buatan di Indonesia
Menurut Moore, dalam kemampuan mata-mata, agen manusia di sebuah tempat dapat lebih signifikan dibandingkan dengan Ai, terutama dalam mempengaruhi keputusan di dalam pemerintah atau kelompok teroris.
Sebelumnya, dalam sebuah rilis resmi dia menyatakan dengan kecerdasan buatan, informasi akan menjadi jauh lebih mudah diakses.
“Saat kecerdasan buatan menyelam ke lautan sumber data terbuka, nilai dari menyusup dan mendapatkan rahasia yang berada di luar jangkauan jaringannya akan semakin besar, seperti melempar umpan dengan baik," kata Moore.
BACA JUGA:Alasan Google Akan Blokir Berita Kanada di Negara Tersebut, Susul Putusan Facebook