Heboh WC Gender Netral di Sekolah Internasional, Dukung LGBT? Daniel Mananta: Saya Tanya Gurunya...

Senin 07-08-2023,15:14 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Daniel Mananta mengungkapkan pengalaman pribadinya sempat menemukan sekolah internasional yang di dalamnya ada WC gender netral.

Cerita Daniel Mananta itu dibagikannya saat sedang ngobrol bareng ahli tafsir yang pendidik, Muhammad Quraish Shihab di podcast-nya.

Jadi awalnya Daniel Mananta sedang mencari sekolah untuk anaknya yang sudah berusia 10 tahun.

BACA JUGA:Daniel Mananta Ungkap Sekolah Internasional di Indonesia Terima LGBT: Sudah Ada Toilet Khusus Mereka

Daniel Mananta menyebut sekolah di Indonesia yang bertaraf Internasional itu menerapkan aturan 'woke agenda'.

Maksud dari woke agenda yakni sebuah gerakan untuk menormalisasikan perasaan setiap individu siswanya. 

"Kemarin kita bawa ke sebuah sekolah di Indonesia, kawasan Jabodetabek. Mungkin karena ini sekolahnya sekolah yang sudah levelnya internasional, jadi mereka sangat terbuka sama yang namanya woke agenda," ujar Daniel.

"Agenda ini adalah sebuah pergerakan atau agenda-agenda untuk menormalisasikan seperti you are what you feel. Identitas lo adalah adalah apa yang sedang lu rasakan, gitu. Kalau misalnya lu merasa sebagai seorang perempuan, ya berarti identitas lo adalah seorang perempuan. Explore your feeling, gitu," sambungnya.

BACA JUGA:Daniel Mananta Ungkap Bahaya LGBT yang Mulai Terang-terangan di Sekolah Indonesia

Kemudian Daniel Mananta kaget saat menemukan adanya tiga toilet di dalam sekolah tersebut.

Bukan hanya toilet khusus laki-laki dan perempuan saja, tetapi sekolah itu menyediakan toilet atau wc untuk gender umum (netral).

"Saya datang ke resepsionisnya di situ udah ada WC untuk laki boys, perempuan girls, sama gender netral," papar Daniel.

Karena penasaran, Daniel Mananta bertanya ke seorang guru apa maksud dari adanya toilet gender netral tersebut.

BACA JUGA:Jadwal Perempatfinal Singapore Open 2023: Leo Rolly/Daniel Marthin dan Anthony Sinisuka Ginting Siap Berjuang!

"Saya tanya sama gurunya, kalian kok apa ya terbuka ya soal ini ya... Gurunya bilang, 'Oh iya karena kita sangat menghormati banget sama murid-murid kita. Justru kita seharusnya membebaskan mereka dengan pilihan mereka. Kita tidak pernah akan bilang apakah pilihan mereka itu benar atau salah, tapi kita akan selalu membebaskan supaya mereka bisa explore feeling mereka lebih jauh lagi. Apapun yang kita bicarakan dengan konselor, tidak akan pernah kita bicarakan dengan orang tua murid'," ucap Daniel sambil menirukan ucapan guru tersebut.

Kategori :