SUKABUMI, DISWAY.ID-Kepolisian berhasil menangkap DH (39), terduga pelaku penggorok terhadap salah satu dukun pengobatan alternatif atas nama Abah Emik (85) dan Abah Asep (53) warga Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.
DH melakukan aksinya saat sedang melakukan pengobatan alternatif yang disebut Ruqyah dengan dukun tersebut. Akibatnya, korban terluka di bagian leher dan telinga.
Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan kejiwaan terduga pelaku untuk melanjutkan proses penyelidikan.
BACA JUGA:Pria Mengaku 'Dewa Matahari' Akhirnya Diruqyah
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo menjelaskan bahwa terduga pelaku berhasil diamankan pada Jumat 4 Agustus 2023 lalu oleh warga di Kampung Ciwalen, Kelurahan Baros, Kota Sukabumi.
“Yang di Kebonpedes itu sudah diamankan berkat bantuan daripada warga masyarakat. Saat ini kita akan proses lanjut, kita akan membuktikan bahwa yang bersangkutan memang gangguan jiwa atau tidak,” jelas Kapolres Sukabumi Kota, Senin 7 Agustus 2023.
BACA JUGA:Jokowi Resmikan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi di Ruas Cigombang-Cibadak
Kapolres mengungkapkan bahwa terduga pelaku menjalani tahapan observasi di RSUD Syamsudin SH dengan dokter spesialis kejiwaan.
“Saat ini hasilnya belum keluar, kita akan proses secara profesional dan prosedural sesuai dengan yang berlaku,” jelasnya lebih lanjut.
BACA JUGA:Kecelakaan di Sukabumi, Motor Mahasiswa Adu Banteng dengan Pemotor Ibu Rumah Tangga, 3 Orang Terluka
Kemudian, apabila terduga pelaku dinyatakan ODGJ, maka pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menghentikan proses penyidikan.
“Apabila ODGJ, kita pasti akan melaksanakan gelar perkara untuk penghentian penyidikan. Apabila tidak terbukti ODGJ kita akan lanjutkan proses tersebut,” tambahnya.
Terduga pelaku pun sempat kabur usai melakukan tindak pidana tersebut. Sepekan kemudian, ia ditemukan warga di sebuah toilet masjid dengan kondisi kakinya terluka.
“Ya, waktu diajak ngobrol dia masih nyambung. Cerita bahwa dia kakinya kena batu juga dan lain sebagainya. Saat ini dia kan dikasih obat penenang, sedang diobservasi,” tutupnya.