JAKARTA, DISWAY.ID – Dewan Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Pambagio menyebut sumber polutan yang memenuhi udara Ibukota Jakarta berasal dari sektor transportasi.
Agus mengatakan kendaraan pribadi sebagai salah satu penyebab buruknya kualitas udara ini.
Situasi udara yang tercemar telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan di Ibu Kota, bahkan termasuk dalam salah satu kondisi paling buruk di dunia.
BACA JUGA:Kunci Sukses Proyek Kelistrikan di Indonesia Diungkap Dirut PLN Dalam Diskusi di SBM ITB
BACA JUGA:Buah Inovasi dan Transformasi Digital, PLN Tembus 2 Terbaik Daftar Fortune Indonesia 100
Data menunjukkan, peta kualitas udara di Jakarta (OQAir) secara live kerap menunjukkan rata-rata kondisi di Jakarta adalah pada status tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Jumlah kendaraan bermotor khusus di DKI Jakarta saja mencapai sekitar 21.8 juta unit pada akhir 2022.
Data ini tercatat dalam laporan Statistik Indonesia 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut laporan tersebut, selama periode 2020-2022 jumlah mobil penumpang di Jakarta sudah bertambah 1.6 jutaan unit.
BACA JUGA:Strategi GRC Terstruktur Meningkatkan Pendapatan PLNE
Agus menegaskan bahwa kendaraan berbahan bakar minyak saat ini menjadi kontributor besar dalam polusi udara di Jakarta, selain sektor industri.
“Dalam situasi saat ini, kendaraan bermotor menjadi penyebab signifikan dari polusi udara di Jakarta, mencakup sekitar 57 persen dari total polutan,” jelasnya.
Menurut Agus, dari persentase 57 persen polutan yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak, hampir 98 persen berasal dari kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan-jalan ibu kota.
Agus menjelaskan bahwa pemerintah perlu lebih berinvestasi dalam mengembangkan infrastruktur transportasi yang berbasis pada energi terbarukan.