Jamur mematikan ini tumbuh subur di daerah beriklim sedang di seluruh Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia.
Mereka membentuk kerjasama timbal balik dengan pohon, terutama jenis daun gugur seperti pohon ek dan beech, serta tumbuhan runjung seperti pinus dan cemara.
Sering ditemukan di daerah berhutan dan pembukaan hutan, mereka tumbuh subur di tanah yang subur dan berdrainase baik.
Berbuah selama musim gugur, mereka menimbulkan risiko karena kemiripannya dengan jamur yang dapat dimakan.
BACA JUGA:6 Cara Mudah Menghilangkan Jamur di Dinding Rumah
Identifikasi yang tepat sangat penting untuk menghindari keracunan, terutama karena dapat ditemui di berbagai lokasi global. Berikut poin-poin yang harus diidentifikasi:
Tudung: Hijau pucat hingga kekuningan, halus, dan cembung, biasanya berdiameter 5-15 cm (2-6 inci). Seringkali memiliki sisa-sisa kerudung di tepinya.
Insang: Putih, berjarak dekat, dan bebas dari batang, menempel pada tutupnya.
Batang: Putih dengan cincin halus seperti rok (annulus) di tengah. Seringkali memiliki dasar bulat dengan volva seperti cangkir.
BACA JUGA:Cara Merawat Kamera Agar Terhindar dari Jamur dengan Mudah, Kamera Bersih Total
Bau: Biasanya ringan, tidak seperti jamur yang berbau tajam.
Cetakan spora: Dapatkan cetakan spora dengan meletakkan tutup insang di atas kertas; cetakan spora topi kematian berwarna putih.
Bagaimana jamur topi kematian membunuhmu?
Penyerapan: Setelah mengkonsumsi jamur yang mematikan, amatoksin tertelan bersamanya. Mereka diserap ke dalam aliran darah oleh saluran pencernaan.
BACA JUGA:Bus 4x4 Pertama Lansiran ATPM Diusung Hino di GIIAS 2023
Menargetkan organ: amatoksin memiliki afinitas khusus untuk sel-sel hati. Mereka mengganggu fungsi normal sel-sel ini dan mengganggu proses sintesis protein, yang sangat penting untuk fungsi tubuh.