JAKARTA, DISWAY.ID - Jamur topi kematian adalah salah satu spesies jamur paling beracun yang dianggap bertanggung jawab atas sebagian besar kematian akibat keracunan jamur di seluruh dunia.
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menyelamatkan diri adalah menjauh dari jamur topi kematian, jangan sampai mengonsumsinya.
Tidak ada gejala keracunan yang terlihat sampai beberapa jam konsumsi telah berlalu, dan pada saat itu sudah terlambat untuk mengambil langkah.
BACA JUGA:Simak Cara Membuat Jamur Enoki Pedas, Menu Simpel yang Bikin Nafsu Makan
Tanpa bantuan medis profesional segera, cukup sulit untuk menjaga agar orang yang terkena racun tetap hidup.
Jadi selalu disarankan oleh para profesional perawatan kesehatan untuk menjauh dari jamur mematikan ini.
Apa itu jamur topi kematian?
Melansir dari laman Sportskeeda, secara ilmiah jamur topi kematian disebut Amanita phalloides, jamur ini berbahaya dan berpotensi mematikan manusia jika nekat mengonsumsinya.
Jamur topi kematian memiliki tudung berwarna kehijauan pucat hingga kekuningan, batang putih, dan struktur seperti cangkir di bagian bawah batang.
BACA JUGA:Pengaruh Program Sentra Jamur Dompet Dhuafa untuk Warga, Tantangannya Ikut Terungkap
Biasanya orang awam dapat dengan mudah salah mengartikan jamur topi kematian karena mengira jamur tersebut aman jika dilihat dari tampilannya yang mirip jamur biasa.
Zat yang sangat berbahaya dalam jamur ini disebut amatoksin. Mereka sangat tangguh dan bahkan bisa menahan panas.
Amatoksin ini menyerang hati dan ginjal, mengacaukan cara mereka membuat protein. Ini menyebabkan kerusakan parah pada organ-organ ini dan dapat menyebabkan kematian.
Bagaimana cara mengidentifikasi jamur topi kematian?
BACA JUGA:Resep Dimsum Ayam Jamur, Camilan yang Cocok Untuk Halalbihalal