JAKARTA, DISWAY.ID - PT Blue Bird Tbk bekerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia memggelar program Plastic Smart Cities.
Kerjasama yang dilakukan dengan melakukan inisiatif mengganti air mineral kemasan dengan menggunakan botol minum guna ulang kepada 1.500 pengemudi taksi Bluebird di wilayah DKI Jakarta.
Langkah baik itu laksanakan karena sampah plastik sudah menjadi bencana yang memengaruhi kualitas lingkungan di Indonesia.
BACA JUGA:Basuki 'JuaI' Bali di Forum WWF Senegal, Sentil Warisan Dunia UNESCO untuk Anak Cucu
Maka dari itu Blue Bird dan Yayasan WWF Indonesian berupaya mendukung pemerintah untuk mengurangi sampah plastik.
Selain itu juga tujuan dari kolaborasi ini guna mengurangi sampah plastik ke lingkungan sebanyak 30 persen di DKI Jakarta.
Kolaborasi ini sejalan dengan program pemerintah untuk mencapai target Indonesia Bersih Sampah 2025 melalui pengurangan sampah di hulu sebesar 30 persen, dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada tahun 2025.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, total timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai sebesar 33,1 juta ton dan 18.01 persen merupakan sampah plastik.
BACA JUGA:Setelah 20 Tahun, Salah Satu Pemegang Saham Kembali Perkarakan Blue Bird
Diperkirakan antara 4,8-12,7 Mt plastik terakumulasi di lautan setiap tahun (Jambeck et al., 2015), 80 persen di antaranya diyakini berasal dari sumber berbasis darat sedangkan 20 persen sisanya dari sumber berbasis laut, seperti perikanan dan industri perkapalan (Ocean Conservancy, 2017).
Plastic Smart Cities merupakan inisiatif yang diluncurkan oleh WWF dengan misi untuk mendorong kota-kota serta pusat-pusat kegiatan pesisir untuk mengurangi kebocoran sampah plastik ke alam hingga 30 persen pada tahun 2030 dengan bekerja sama dengan pemangku kepentingan di seluruh dunia.
Program Plastic Smart Cities di Indonesia telah berjalan sejak tahun 2021 dengan lokus di tiga area urban, yaitu DKI Jakarta, Kota Depok dan Kota Bogor.
"Kolaborasi antara PT Blue Bird Tbk dan WWF-Indonesia ini untuk mengajak perusahaan agar dapat berperan aktif dalam pengurangan sampah plastik di sumber melalui pelibatan pengemudi sebagai agent of change," kata Direktur Climate & Market Transformation Yayasan WWF Indonesia, Irfan Bakhtiar dalam keterangan resminya.
BACA JUGA:Mengenal Sosok Sigit Djokosoetono, Bos Blue Bird yang Viral Nyamar Jadi Sopir di Jalan
"Selain itu sebagai bentuk komitmen korporasi dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab. Semoga kolaborasi ini dapat menginspirasi perusahaan lainnya untuk melakukan perubahan dan mendorong sektor usaha lainnya berkontribusi dalam pengurangan dan penanganan sampah plastik," sambungnya.