Limbah Nuklir Mematikan Bekas Amerika di Rutin Dome Bocor Gegara Retak

Rabu 16-08-2023,14:04 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

AS, DISWAY.ID -- 43 tahun yang lalu sebuah wadah beton limbah nuklir dibangun di sebuah pulau kecil di Samudera Pasifik.

Namun wadah limbah nuklir bekas Amerika Serikat itu sekarang bocor karena ada retakan.

Selama Perang Dingin, Amerika menggunakan pulau-pulau di Pasifik untuk menguji senjata nuklir.

BACA JUGA:Saling Bunuh! Sesama Tentara Rusia Bertempur di Ukraina, Puluhan Orang Tewas!

Antara tahun 1946 dan 1958 mereka melakukan serangkaian uji coba di Atol Enewetak.

Akibatnya, bom nuklir bekas uji coba tersebut meracuni tanah di sekitar.

Untuk menyiasatinya, antara tahun 1977 dan 1980 mereka membuat semacam kubah beton untuk menyimpan limbah nuklir itu.

Kubah beton itu disebut Runit Dome, karena terletak di Pulau Runit. 

BACA JUGA:SPBU Meledak! Belasan Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka Berat

Runit Dome menampung puing-puing radioaktif (termasuk plutonium beracun), karenanya mereka berusaha menutupinya dengan beton.

Sayangnya penutupan tersebut bukanlah solusi jangka panjang, sebuah laporan dari tahun 2019 mengatakan karena perubahan kondisi di pulau tersebut menyebabkan beton yang menutupi Runit Dome retak.

Sementara kenaikan permukaan laut juga memperparah masalah ini, karena kubah tidak dapat terangkat dari tanah, maka air laut mengikisnya sedikit demi sedikit.

Hal-hal ini mengakibatkan bahan radioaktif keluar ke tanah dan juga bocor ke laut.

BACA JUGA:Laurendra Dikeroyok Saat Ngonten Cegat Kendaraan Lawan Arah, Pelaku Dilaporkan ke Polisi

Namun selama plutonium tetap berada di dalam kubah, maka tidak akan ada kontaminasi yang berbahaya ke lautan. 

Kategori :