Masalah ini sepertinya berbuntut panjang hingga kini. Beberapa orang pro Gus Dur, masih menyimpan bara konflik yang tak kunjung padam.
Muhaimin kepada Mata Najwa kemudian menjelaskan perihal konflik tersebut. Muhaimin seolah terbiasa dihadapkan dengan isu konflik tersebut.
"Sampak keluar lagi tuh (setelah duet Anies - Muhaimin deklarasi,red) wah sama pasangannya juga dulu mengkudeta Gus Dur, berkhianat juga pada gus dur, musiman," kata Muhaimin, mengutip Mata Najwa, Selasa 5 September 2023.
Muhaimin menjelaskan bahwa tuduhannya mengkudeta Gus Dur sama sekali tidak beralasan.
Menurut Muhaimin, dia lah yang dikudeta oleh orang-orang yang hasilnya adalah Gus Dur memecat dirinya.
Meski begitu, Muhaimin mengaku menerima keputusan Gus Dur saat itu, berhenti dengan ikhlas.
"Saya nonaktif, hampir satu tahun saya menyatakan terima pemberhentian oleh Gus Dur, bahkan termasuk yang paling langka, semua orang yang diberhentikan Gus Dur ngelawan, satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur dan tidak melawan hanya saya," jelas Muhaimin.
Muhaimin menceritakan awal mula dirinya berkonflik dengan internal PKB.
Kata Muhaimin, saat itu terjadi kepemimpinan Ali Maskur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny Wahid sebagai Sekjen. Kata Muhaimin, itu terjadi sekitar satu tahun.
"Dan saya tidak ikut-ikut, saya kembali menjadi salah satu ketua, nah dalam proses kepemimpinan Ali Maskur dan Yenny inilah itu hasil kudeta terhadap saya, dan saya terima, tidak ada masalah," kata Muhaimin.
Ketika tiba musim Pemilu, maka PKB harus mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu. Namun tersangkut masalah legalitas.
Muhaimin mengatakan bahwa PKB saat itu nyaris tidak mendaftarkan diri karena di atas kertas, dirinyalah ketua umum.
"Tapi karena itu enggak legitimate, bukan ketua Umum, maka harus mengganti ketua umum supaya bisa daftar ke KPU, karena harus daftar ke KPU maka yang Sah di KPU adalah tandatangan saya sebagai ketua umum, dan yenny sebagai Sekjen," lanjut Muhaimin.
Setelah mencari jalan titik temu agar bisa mendaftar, akhirnya jalan yang singkat dan cepat adalah mengikuti ketentuan yang ada. Dirinya sebagai ketua umum yang tandatangan pendaftaran ke KPU dan sekjen dikembalikan ke semula yakni Lukman Edy.
"Di situ KPU menerima (Ketum Muhaimin dan Sekjen Lukman Edy), tapi udah remuk kita, nah justru yang hampir gagal pendafaran itu," kata Muhaimin.
Meski begitu ia mengakui bahwa di depan Gus Dur, ia telah menandatangani surat pengunduran diri.