Jokowi mengatakan, KA Cepat itu juga dibuat dan digunakan di Tiongkok dengan teknologi yang sama.
"Ini juga dibuat di RRT, tidak hanya 10-20 kilo, sudah 48 ribu km, mereka kan expert," ujar Jokowi lebih lanjut.
Jokowi berharap, kehadiran KA Cepat yang akan beroperasi di bulan Oktober nanti akan dapat mengurangi kerugian negara. Karena negara kerap merugi sebanyak Rp 100 triliun per tahun.
"Kalau semua diintegrasikan, dengan kereta bandara, Transjakarta, ini akan bagus sekali. Mengurangi kemacetan di Bandung dan Jabodetabek," ucap Presiden.
Selain itu, menurutnya, banyaknya pilihan moda transportasi juga akan memberi banyak pilihan kepada masyarakat. Dengan tujuan untuk mengurangi polusi di wilayah Jabodetabek.
"Karena tadi saya sampaikan, setiap tahun kita tuh rugi lebih dari 100 trilliun (Rupiah) karena kemacetan. Karena polusi di Bandung dan Jakarta, Jabodetabek," katanya lebih lanjut.