Tiga krisis planet meliputi perubahan iklim, polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati membutuhkan penanganan kolaborasi semua negara agar planet bumi tetap layak huni.
"Persoalan ini menjadi tantangan global dan memerlukan kolaborasi serta kerja sama baik bilateral maupun multilateral guna mempertahankan masa depan yang tetap layak huni," kata Siti.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam memerangi krisis iklim langkah inisiatif telah banyak dilakukan PLN.
Ia memastikan dalam operasional perusahaan PLN selalu berpegang teguh pada prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG).
BACA JUGA:Kurangi Emisi Karbon, PLN Jajaki Penerapan Teknologi CCS Pada Pembangkit
BACA JUGA:Serius Kembangkan Transisi Energi, PLN Kembali Kirim Pegawai Belajar ke Luar Negeri
"Selain memastikan seluruh operasional kelistrikan kami memegang unsur berkelanjutan dan ramah lingkungan, PLN juga menjalankan proyek-proyek dekarbonisasi yang mampu mengurangi emisi karbon dan juga melepas ketergantungan atas penggunaan energi fosil," kata Darmawan.
Di tengah target transisi energi, salah satu langkah strategi yang dilakukan PLN adalah dengan masif membangun pembangkit berbasis energi bersih.
PLN menghadirkan Accelerated Renewable Energy Development yang mampu menambah porsi EBT sebanyak 75 persen sampai dengan tahun 2040.
Dengan Accelerated Renewable Energy Development, PLN membangun pemerataan kelistrikan nasional melalui Green Enabling Super Grid.
Menjadikan sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antar pulau menjadi terhubung satu sama lain.
BACA JUGA:PLN Nusantara Power Connect, Ajang Kolaborasi Industri Ketenagalistrikan Wujudkan Transisi Energi
BACA JUGA:Dukung Pemerintah Akselerasi KBLBB, PLN Siapkan Infrastruktur Penunjang Kendaraan Listrik
"Langkah ini untuk mempercepat pemerataan akses listrik bersih ke seluruh Indonesia. Sumber energi bersih bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat lewat Smart Grid dan Flexible Generation yang terintegrasi dengan Green Enabling Super Grid," tegas Darmawan.
Accelerated Renewable Energy Development, memungkinkan penambahan porsi pembangkit EBT menjadi lebih besar dari perencanaan sebelumnya, meningkat tiga kali lipat hingga sekitar 60 Giga Watt (GW) pada tahun 2040.
Sehingga seluruh potensi EBT di seantero tanah air bisa dimanfaatkan.