JAKARTA, DISWAY.ID-- Polisi beberkan penyebab kematian anak perwira menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (21).
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata mengatakan beberapa luka tusuk diduga penyebab fatal bocah tersebut meninggal.
"Hasil visum et repertum dan autopsi, ditemukan sebab kematian sebagai berikut. Enam luka tusukan, tiga di hati, dan fatal," katanya kepada awak media, Selasa 3 Oktober 2023.
Selain itu, lika bakar yang diderita CHR mencapai 91 persen. Kemudian kedapatan jelaga pada tenggorokan korban.
"Luka bakar di tubuh 91 persen. Saat terbakar masih dalam keadaan hidup, ada jelaga di tenggorokan korban," imbuhnya.
Sementara Hanya ada empat camera closed circuit television (CCTV) yang merekam kejadian tewasnya anak perwira menengah (Pamen) TNI AU.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata mengatakan 18 CCTV yang disita, hanya beberapa yang merekam kejadian tersebut.
"Lalu, dari 18 titik yg diidentifikasi yang kemarin sudah kita sampaikan pada saat doorstop yang lalu, di sekitar TKP, ternyata hasil analisa hanya 4 titik CCTV yang merekam korban," katanya kepada awak media, Jumat 29 September 2023.
Dituturkannya, empat CCTV tersebut nampak kegiatan korban sebelum kejadian. Korban nampak seorang diri sebelum kejadian menuju lokasi.
"Dari 4 CCTV yang kami sampaikan yang merekam kegiatan dari pada korban. Korban sendiri, kami sudah tarik sebelum dan sesudah," tuturnya.
Diterangkannya, korban nampak mengayuh sepedanya menuju lokasi kejadian. Sepeda itu yang ditemukan polisi di sana.
"Dia menggunakan sepeda, ini sepeda yang kami temukan di TKP. Jadi dia mengayuh sendiri memang menuju ke TKP," terangnya.
Sedangkan Ketika terbakar di kawasan Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, anak perwira menengah (Pamen) TNI AU inisial CHR (16) disebut masih hidup.