“Semakin lama pertempuran berlanjut, semakin tinggi jumlah tahanan,” tambah al-Arouri.
Selain itu Arouri juga mengatakan bahwa perwira senior Israel juga termasuk ditahan oleh pasukannya meskipun tidak menyebutkan berapa banyak yang telah berhasil di tangkap.
BACA JUGA:Hina Suguta Meriahkan Pesta Cosplay ANIMART Indonesia 2023 di Senayan
Menurut data terbaru dari Addameer yang merupakan LSM hak-hak tahanan, hampir 5.200 warga Palestina berada di penjara-penjara Israel.
Adapun tahana tersebut termasuk 33 wanita, 170 anak di bawah umur dan lebih dari 1.200 orang ditahan secara administratif.
Sedangkan pihak Israel mengakui tentara dan komandan pasukannya telah terbunuh dan tawanan akibat serbuan yang dilakukan Hamas dan relawan Palestina tersbeut.
Operasi mendadak dari Gaza terjadi setelah pembunuhan empat warga Palestina di wilayah Tepi Barat.
Hamas meluasnya serangan pemukim Israel, terutama di Huwara, dekat Nablus dan meningkatnya ketegangan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Militer Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 198 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, menurut kementerian kesehatan daerah kantong tersebut.
BACA JUGA:Wohoo! DANA Kaget Gratis Hari Ini Langsung Cair Senilai Rp80 Ribu, Yuk Klaim
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Buat Kamu Hari Ini Sneilai Rp55 Ribu, Yuk Klaim Sekarang Juga!
“Ini bukan operasi sesaat, kami memulai pertempuran habis-habisan. Kami memperkirakan pertempuran akan terus berlanjut dan medan pertempuran akan meluas,” jelas Al-Arouri.
“Kami memiliki satu target utama, kebebasan kami dan kebebasan tempat-tempat suci kami,” katanya.
Al-Arouri mengatakan warga Palestina mempunyai hak atas kebebasan, melawan pendudukan Israel dan menjaga tempat suci mereka.
“Kami akan terus berjuang sampai kami dihargai dengan kemenangan, kebebasan dan kemerdekaan,” paparnya.