Panglima Pasukan Merah Dayak Angkat Bicara Atas Penembakan Masyarakat Seruyan

Minggu 08-10-2023,12:28 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY. ID – Aksi demo masyarakat Desa Bangkal di Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah berujung dengan tewasnya salah satu warga.

Peristwa tewasnya salah satu warga terjadi pada Sabtu 7 Oktober 2023 saat pecahnya bentrok antara warga dengan pihak kepolsian.

Aksi demo tersebut terjadi karena warga kembali menuntut PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) I untuk segera menyediakan kebun plasma.

BACA JUGA:Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK, Polisi Dalami Bukti Tentukan Tersangka

BACA JUGA:Eks Penyidik KPK Yakini Firli Bahuri Lakukan Pemerasan Pada Mentan Syahrul Yasin Limpo: Seperti Hukum Rimba

Akibat tewasnya salah satu warga, Panglima Pasukan Merah Dayak angkat bicara atas penembakan masyarakat Seruyan.

Pangalangok Jilah yang merupakan Panglima Pasukan Merah meminta pada Kapolri untuk menindak tegas kepolisian yang semena-mena pada masyarakat Kabupaten Seruyan yang sangat arogan dengan membela perusahaan.


Adapun korban yang tewas bernama Gijik yang berusia 35 tahun, sedangkan korban luka adalah Taufikurahman berusia 23 tahun. -tangkapn layar X@Avolanza-

Selain itu Pangalangok Jilah juga meminta agar yang melakukan dan yang memerintah penembakan untuk segera dicopot dari jabatannya.

Selain itu Petrus Sabang Merah yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Dayak mengatakan bahwa dirinya akan turun tangan dalam menyelesaikan masalah ini.

BACA JUGA:Dito Ariotedjo Malah Main HP Saat Diminta Mundur, Netizen: Gak Didengar Kali!

BACA JUGA:Kualitas Udara Jakarta Kembali Terburuk ke Tiga Indonesia, Hari ini Cuacanya Panas Menyengat

Petrus Sabang Merah mengatakan bahwa dirinya sangat menyesalkan dan mengutuk tindakan aparat kepolisian kepeda masyarakat Seruyan yang tengah menuntut haknya.

“Saya akan hadir ke Kalimantan Tengah dalam waktu dekat ini untuk membantu masyakarat menyelesaikan konflik yang sudah berkepanjangan ini,” tegasnya.

Adapun korban yang tewas bernama Gijik yang berusia 35 tahun, sedangkan korban luka adalah Taufikurahman berusia 23 tahun.

Kedua korban merupakan peserta aksi yang telah berlangsung selama 23 hari, di mana korban telah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit.

Kategori :