Namun, meski belum jelas apa dampak serangan udara Israel terhadap Hamas, pemboman tersebut telah menghancurkan blok demi blok bangunan tempat tinggal di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Sekolah dan rumah sakit juga tidak luput dari serangan ini, sehingga menambah krisis kemanusiaan di Gaza.
Hanya saja, Antony Blinken, tidak merinci tindakan konkrit itu, termasuk membangun koridor aman.
Di sisi lain, Blinken menyampaikan, penyeberangan Rafah– satu-satunya jalan keluar dari Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel– akan segera dibuka untuk warga negara asing.
Namun jalur penyeberangan tetap ditutup, termasuk bagi puluhan truk berisi bantuan kemanusiaan dari beberapa negara yang terkumpul di perbatasan dengan Mesir.
Wahsington sejauh ini belum tegas meminta Israel menahan diri melakukan pengeboman terhadap warga sipil, ambulans dan petugas medis.
Termasuk mememinta Israel mengizinkan warga sipil mendapatkan kembali akses terhadap makanan dan air di Gaza.
Joe Biden Disebut Beri Dukungan Serangan Israel
Kedatangan Joe Biden direspons militer Israel yang menyatakan akan tetap melancarkan invansi darat ke Gaza sesuai rencana.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, Selasa 17 Oktober 2023, pihaknya menyiapkan “akhir semua permainan” dan masa depan Gaza akan menjadi “isu global”.
Israel sendiri siap melancarkan serangan darat ke kantong-kantong Gaza dalam waktu dekat.
Bahkan, Letnan Kolonel Jonathan Conricus dari Angkatan Bersenjata Israel meyakini jika kedatangan Joe Biden ke negaranya sebagai dukungan operasi menaklukan Hamas.
Serangan udara Israel tanpa henti di Gaza meluluhlantakkan Rumah Sakit Al Ahli Arab yang menewaskan 500 orang, Selasa 17 Oktober 2023 malam.
Saat serangan terjadi, rumah sakit itu menampung ribuan pasien dan warga sipil yang mencari perlindungan.
Total jumlah korban tewas di Palestina sedikitnya 3.000 orang warga Palestina, di mana sepertiganya adalah anak-anak.
Selain itu, ada 1.400 orang warga Israel sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober antara Hamas dan Israel.