Gus Yahya Jawab Tekanan Mundur dari Ketum PBNU, Singgung soal Klarifikasi dan Fitnah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjawab tekanan dirinya agar mundur dari jabatan Ketua PBNU dan dikaitkan dengan tokoh pro Israel. --Fajar Ilman
JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjawab tekanan dirinya agar mundur dari jabatan Ketua PBNU dan dikaitkan dengan tokoh pro Israel.
Ia menepis anggapan adanya intervensi politik dalam dinamika internal PBNU.
Ia menyebut kegaduhan lebih disebabkan oleh miskomunikasi.
"Unsur politis itu orang bisa khawatir tapi unsur politis apa? Dengan analisa seperti apa ini semuanya gak jelas. Yang ada sebetulnya adalah terutama perbedaan pendapat, perbedaan persepsi, dan informasi-informasi yang belum diklarifikasi dengan tuntas," katanya Minggu malam, 24 November 2025.
BACA JUGA:Posisi Gus Yahya di PBNU Digoyang Gegara Hobi Sowan ke Zionis: Justru Saya Mau Damaikan Palestina!
Gus Yahya menegaskan bahwa informasi yang tidak diklarifikasi akan menjadi fitnah.
"Informasi yang belum diklarifikasi dengan tuntas itu jadinya fitnah. Maka harus diklarifikasi sampai tuntas supaya tidak ada lagi fitnah," ujarnya.
Dalam pertemuan yang digagas Tanfidziyah PBNU itu, para kiai sepakat bahwa keputusan rapat harian Suriyah sebelumnya tidak memiliki dasar konstitusional.
"Rapat harian suriah tidak memiliki legal standing… tidak bisa misalnya rapat harian suriah itu memberhentikan siapa pun. Memberhentikan pengurus lembaga saja tidak bisa, apalagi mandataris," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons soal riak-riak sejumlah kader NU yang menginginkan dirinya mundur.
BACA JUGA:Ramai Narasi Gus Yahya Ditekan Mundur dari Ketum PBNU, Isu Pusaran Tambang dan Israel Jadi Pemicu
Gus Yahya diprotes lantaran kedekatannya dengan zionis Israel bahkan sampai disebut-sebut dalam risalah Rapat Harian Syuriah PBNU.
Meski begitu, dirinya membantah dan mengeklaim apa yang dilakukannya itu demi Palestina dan tak pernah membela Israel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: