Soal Polemik PBNU, Forum Silaturrahim Kader NU: Bukan Alat Politik Praktis

Soal Polemik PBNU, Forum Silaturrahim Kader NU: Bukan Alat Politik Praktis

Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Sarmidi Husna saat menggelar konfrensi pers terkait polemik ketua umum-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Forum Silaturrahim Kader Nahdlatul Ulama (NU) se-Dunia menyampaikan keprihatinanya atas polemik di internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

Syukron MD, Juru Bicara Forum Silaturrahim Kader NU se-Dunia menegaskan bahwa pendirian NU tidak berdasarkan politik praktis.

"Para masyayikh mendirikan NU demi ‘izzul Islam wal Muslimin. Karena itu, menyeret NU ke pusaran politik dan kontestasi tarik tambang jelas bertentangan dengan tujuan pendiriannya," ujarnya dalam Konsolidasi Virtual Warga NU se-Dunia pada Senin 8 Desember 2025.

BACA JUGA:BULOG Percepat Pengiriman Beras SPHP ke Empat Wilayah Sulit Terjangkau di Papua

BACA JUGA:Mirwan MS Diperiksa karena Umrah saat Bencana, Dasco Desak Kemendagri Segera Tunjuk Plt Bupati Aceh Selatan

Ia menambahkan berdasarkan Khittah 1926 yang merupakan pedoman historis.

Dimana, NU bukan alat perebutan pengaruh politik, melainkan organisasi sosial, keagamaan.

Berdasaekan hal itu, Ia meminta kepada semua pihak NU untuk kembali pada ruh pendirian yang termaktub dalam Muqoddimah Qonun Asasi.

"Harus kembali pada misinya: menjaga akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, mengangkat martabat ulama, menyejahterakan umat, dan memperkuat solidaritas kebangsaan," ucapnya.

Menurutnya, salah satu kewajiban warga NU adalah meneguhkan posisi Syuriyah sebagai otoritas tertinggi organisasi.

BACA JUGA:Perjuangan 10 Jam Tembus Sulitnya Dampak Banjir Bawa Pasokan Sanitasi dan Air Bersih ke Aceh Tamiang

BACA JUGA:Surat Dakwaan dan Berkas Perkara Dilimpahkan, Nadiem Makarim Cs Segera Disidang

"Keputusan Syuriyah bersifat mengikat dan wajib dijadikan pedoman oleh seluruh jajaran NU. Karena itu, kami mendukung langkah Syuriyah PBNU menggelar Rapat Pleno pada 9–10 Desember 2025, termasuk pengangkatan Pj Ketua Umum dan penetapan jadwal Muktamar ke-35," tegas Koordinator Media Center NU dan Pesantren Indonesia itu.

Diketahui, Katib Syuriyah PBNU, KH Sarmidi Husna, membenarkan bahwa KH Yahya Cholil Staquf sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU sejak 26 November 2025 pukul 00.45 WIB. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads