JAKARTA, DISWAY.ID - Politisi Prancis, Eric Zemmour baru-baru ini melancarkan serangan verbal Islamofobia yang mengejutkan terhadap Karim Benzema.
Eric diketahui telah menghubungkan superstar Al-Ittihad tersebut dengan kematian Dominique Bernard, yang baru-baru ini meninggal dalam serangan teroris.
Ia juga mengklaim Benzema hanya bermain di Timnas Prancis demi uang dan tidak mencintai negara.
BACA JUGA:Karim Benzema Tuntut Politisi Prancis Lantaran Menuduhnya Memiliki Hubungan Dengan Teroris
Karena kekerasan dan tingginya jumlah korban akibat konflik Israel-Palestina, Karim Benzema men-tweet dukungannya untuk Palestina pada tanggal 15 Oktober di X, menulis:
“Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyayangkan perempuan dan anak-anak.”
Zemmour bereaksi terhadap pernyataan itu, menegur legenda Real Madrid itu dengan mengatakan bahwa Benzema tidak cinta Prancis meski berkewarganegaraan sana.
"Karim Benzema, kita tahu bahwa dia bermain untuk tim Prancis secara tidak sengaja, hanya demi uang dan hasil olahraga," tulis Eric Zemmour.
"Dia sendiri yang mengatakannya. Dia bukan orang Prancis dalam hatinya. Dia tidak mencintai Prancis, dia tidak pernah menyukainya. Dia adalah seorang Muslim yang ingin menerapkan hukum syariah, hukum syariah mengatur jihad dan jihad berarti membunuh Dominique Bernard dan membunuh Samuel Paty," sambungnya.
Kemudian Eric Zemmour juga menambahkan:
“Jika saya membuat hubungan antara pendapat Karim Benzema dan pembunuh guru bahasa Prancis? Tentu saja, saya membuat hubungan langsung. Semua orang ini berpikir bahwa hukum Syariah adalah jalan ilahi, yang diberlakukan pada mereka dan itu dalam Syariah. hukumnya ada berbagai surah dan hukum syariah ini antara lain mengatur jihad yaitu perang suci melawan orang-orang kafir. Orang-orang kafir adalah kamu dan aku."
Menurut Tribuna, Benzema akan menggugat Zemmour atas tuduhan mengejutkan tersebut.
BACA JUGA:Al-Ittihad Menang Tipis Berkat Debut Manis Karim Benzema: 'Alhamdulillah'
Pemain berusia 35 tahun itu telah mewakili negaranya dengan baik di kancah internasional, mencetak 37 gol dalam 97 penampilan untuk Prancis sebelum pensiun pada Desember 2022.