JAKARTA, DISWAY.ID - Rapat kerja nasional (Rakernas) 2023 diadakan oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang telah berdiri sejak 10 Februari 1975.
Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi mengatakan dalam Rakernas tersebut bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional bahkan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia saat krisis moneter ditahun 1998 dan 2008.
Dijelaskannya, anggota IWAPI 98% nya pelaku usaha UMKM dan 2% berskala usaha besar, oleh karena itu pemanfaatan teknologi (Transformasi Digitalisasi) merupakan hal yang mutlak dilakukan UMKM agar dapat berkembang.
BACA JUGA:Harga Neta V yang Baru Diluncurkan, Gratis Instalasi Wall Box Charging
“Pada rapat kerja nasional (Rakernas) 2 IWAPI, salahsatu agenda penting adalah optimalisasi peran penting IWAPI dalam mendorong ketahanan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 pada skala nasional dan internasional. Agenda lainnya adalah melakukan percepatan program di semua bidang sehingga out put dan out came berdampak pada anggota dan Masyarakat,” katanya saat pembukaan Rakernas IWAPI kedua di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Selasa 24 Oktober 2023.
Diungkapkannya, tantangan para UMKM di era industri 4.0 saat ini adalah pemanfaatan Teknologi. Menurutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh UN Women bahwa digitalisasi akan sangat membantu UMKM perempuan untuk bertahan bahkan berkembang jika mereka menggunakan dan memanfaatkan digitalisasi.
“Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan yang disahkan PBB pada tanggal 25 September 2015 dengan harapan dapat tercapai dalam kurun waktu 2015 - 2030. Prinsip utamanya yaitu “leave no one behind dengan kata lain melibatkan seluruh aktor pembangunan baik pemerintah, masyarakat, swasta, pemuda dan sebagainya termasuk UMKM,” ungkapnya.
“UMKM bisa menjadi agen dalam mendukung terwujudnya SDGs di Indonesia, melalui strategi dan operasional bisnisnya yang bertumpu pada prinsip keberlanjutan yang tidak hanya sebatas pada lingkungan tapi juga pada aspek sosial masyarakat, dimana sebuah bisnis yang menggunakan prinsip Sustainability Business akan dapat memperluas jangkauan pasar, membangun kepercayaan, loyalitas konsumen, dan mempermudah akses pasar ekspor dikarenakan prinsip tersebut dianggap membangun citra yang baik dari produk dan jasa yang ditawarkan,” tambahnya.
Selain itu, disebutkannya dengan mendorong ekonomi hijau dan biru dapat membantu laju pembangunan ekonomi.
“Dengan menjalankan serta mendukung ekonomi hijau yang merupakan ekonomi yang rendah karbon, hemat sumber daya dan inklusif secara sosial serta fokus pada pembangunan berkelanjutan & penurunan risiko lingkungan. Selain itu juga ada mendukung ekonomi biru berfokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di sektor kelautan dengan memastikan kelestarian lingkungan laut dan wilayah pesisir. lstilah ekonomi biru muncul saat konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pembangunan berkelanjutan yang diadakan di Brasil tahun 2021. Keduanya merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi agar tercipta dunia yang lebih aman, berkelanjutan dan setara bagi makhluk hidup dan lingkungan,” ucapnya.
“Jadi memiliki tujuan yang sama untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Trend konsumen pada masa kini patut menjadi perhatian para pengusaha dimana masyarakat mulai peduli dan tertarik pada produk yang mengedepankan prinsip sustainability seperti organik, eco-green, sosial enterprise karena pertimbangan tentang isu lingkungan dan sosial ketika mereka memutuskan menggunakan produk atau jasa,” lanjutnya.
Dirinya pun mendorong anggotanya untuk meningkatkan kompetensi khususnya mengenai digitalisasi.
“Maka dari itu saya sebagai Ketum IWAPI mendorong semua pihak dan para perempuan hebat anggota IWAPI diseluruh Indonesia untuk meningkatkan kompetensi sehingga transformasi digitalisasi menjadikan UMKM naik kelas dengan terbukanya peluang bisnis serta dapat meningkatkan daya saing.” tandasnya.