Pola makan yang tidak teratur atau cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi kalori namun rendah gizi akan mempengaruhi pembentukan lemak tubuh dan membuat perut terlihat buncit.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Jarangnya partisipasi dalam aktivitas fisik dapat menjadi penyebab signifikan dalam fenomena ini.
Pekerjaan yang membutuhkan waktu duduk berjam-jam atau gaya hidup yang kurang aktif dapat menyebabkan penurunan massa otot dan penumpukan lemak di sekitar perut. Ketika orang jarang bergerak, pembakaran kalori dalam tubuh akan menurun dan lemak yang dikonsumsi dari makanan akan lebih mungkin disimpan di perut.
BACA JUGA:5 Olahraga untuk Kempeskan Perut dengan Cepat, Selamat Tinggal Perut Buncit
3. Gangguan Metabolisme
Metabolisme tubuh memainkan peran besar dalam menjaga berat badan ideal dan proporsional. Bagi mereka yang mengalami gangguan metabolisme seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), kecenderungan untuk memiliki tubuh yang kurus dengan perut buncit dapat terjadi lebih sering. Penyakit atau gangguan hormonal ini dapat memperlambat laju metabolisme tubuh, sehingga lemak lebih mudah terakumulasi di perut.
4. Stres dan Ketegangan Emosional
Stres dan ketegangan emosional adalah faktor penting yang juga patut dipertimbangkan ketika mengeksplorasi penyebab badan kurus dengan perut buncit. Ketika seseorang mengalami stres jangka panjang atau terlibat dalam tingkat kecemasan yang tinggi, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang lebih banyak. Hormon ini cenderung meningkatkan nafsu makan dan mendorong penumpukan lemak di area perut.
BACA JUGA:5 Penyebab Perut Buncit yang Jarang Diketahui, Simak Cara Mengatasinya!
5. Predisposisi Genetik
Faktor genetik juga memiliki peran dalam bentuk tubuh seseorang. Beberapa orang mungkin memiliki penumpukan lemak yang lebih besar di perut mereka, bahkan pada berat badan normal atau kurus.
Jika ada riwayat keluarga dengan masalah perut buncit, seseorang mungkin cenderung memiliki pola tubuh yang sama.