TEL AVIV, DISWAY.ID -- Warga Zionis Israel meragukan pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan IDF yang menjanjikan Hamas hancur lebur.
Perang Israel-Hamas masih terus berlangsung pasca serangan 7 Oktober 2023 lalu. Hamas disebut telah membunuh 1.400 warga Israel.
Selain itu ratusan warga Zionis kabarnya menjadi tawanan. Pasukan pertahanan Israel (IDF) telah melakukan berbagai cara agar bisa menghancurkan Hamas.
BACA JUGA:Kejahatan Perang Israel Makin 'Gila' 59 Staf PBB dan 34 Jurnalis Terbunuh
Namun faktanya, di Jalur Gaza, yang menjadi korban jiwa justru warga-warga sipil yang tak berdosa.
Laporan terbaru hingga hari ini, Senin, 30 Oktober 2023, lebih dari 8.000 korban jiwa terbunuh oleh serangan Israel.
Korban didominasi oleh 3.000 lebih anak dan 2.000 lebih perempuan.
Dunia internasional telah menuding Israel bahwa serangan ini merupakan operasi Genosida.
BACA JUGA:Massa Pro Palestina Menyerbu Bandara Dagestan, Sweeping Cari Penumpang Yahudi dari Israel
Jika benar demikian, ini merupakan kejahatan perang di mana misi tersebut adalah menghilangkan sebuah etnis dalam satu wilayah.
Dalam sebuah pidato pemerintah Israel yang diwakilkan oleh Netanyahu mengaku menyadari penderitaan yang dialami warga Israel yang menjadi korban serangan Hamas lalu.
Ia berjanji pembebasan. Netanyahu juga menyatakan operasi Israel di Jalur Gaza adalah bertujuan untuk menghancurkan Hamas.
AP News melaporkan bahwa pemimpin politik Hamas sedang bernegosiasi dengan mediator Mesir dan Qatar untuk menjamin kebebasan beberapa warga sipil Israel yang disandera. Ada empat sandera yang telah dibebaskan sejauh ini.
BACA JUGA:Putus Asa Akibat Pengepungan dan Pengeboman Israel, Ribuan Warga Palestina Serbu Gudang PBB
Pada Sabtu lalu militer Israel telah mengintensifkan serangan udara di Jalur Gaza. Mereka juga mengirimkan pasukan-pasukan tank ke Gaza.