JAKARTA, DISWAY.ID-- Militer Israel keukeuh melancarkan perang besar terhadap Hamas di Gaza, Palestina.
Bagi Israel, perang ini mutlak dilakukan dengan dalih menjaga kedaulatan negara dan melenyapkan Hamas.
Meski dikecam dunia internasional hingga mendesak gecatan senjata, Israel justru mengancam hanya memberikan 2 pilihan.
BACA JUGA:Brigade Imam Hussein Iran Diam-Diam Tiba di Perbatasan Israel - Lebanon
"Tidak ada netralitas dalam konflik ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat, Jumat 3 November 2023.
Haiat berasumsi pemimpin Hamas sedang merencanakan upaya kembali pasca serangan pada tanggal 7 Oktober 2023.
Oleh karenanya, ia menekankan dunia internasional untuk mendukung upaya Israel ini.
“Saya ingin menyampaikan pesan yang sangat jelas kepada komunitas internasional. Jika Anda tidak mengecam Hamas, jika Anda tidak mendukung hak Israel untuk membela diri, Anda mendukung Hamas,” ujarnya.
Bangunan-bangunan di Jalur Gaza Utara hancur akibat pengeboman Israel-Screenshoot/YouTube-
Sesumbarnya, hanya ada 2 pilihan yaitu dukung Israel atau dukung Hamas, karena tidak ada netralitas dalam konflik tersebut.
Dalam perkembangan melakukan penyerbuan, Israel mengklaim telah mampu masuk ke jalur Gaza.
Pasukan darat dan tank yang dikerahkan Israel terlibat pertempuran dengan milisi Hamas di Jalur Gaza utara pada Rabu malam, 1 November 2023.
Pasukan Brigade Infanteri Golani dari IDF terpibat pertempuran dengan Hamas, yang menembakkan rudal, meledakkan alat peledak, dan melemparkan granat ke arah pasukan Israel.
Sedangkan pasukan Golani tembak menembak melalui artileri dan tank dan didukung serangan udara serta serangan rudal oleh Angkatan Laut.