JAKARTA, DISWAY.ID-- Buntut dari serangan udara Israel yang bertubi-tubi membombardir Gaza, stok makanan untuk Masyarakat Palestina yang terdampak konflik semakin menipis.
Bahkan PBB telah mengkonfirmasi bahwa semua toko roti di Gaza utara kini ditutup karena kekurangan bahan bakar, air dan tepung terigu serta kerusakan pada banyak toko roti, Rabu 8 November 2023.
BACA JUGA:Konvoi Kemanusian ICRC Diserang di Gaza, Dua Truk Rusak dan Seorang Sopir Terluka Ringan
PBB juga menambahkan bahwa tepung terigu tidak lagi tersedia di pasar Gaza utara dan organisasi bantuan belum dapat mengirim makanan ke sana selama tujuh hari.
Sementara itu, Di Gaza selatan, PBB mencatat bahwa hanya sembilan toko roti yang masih buka, menyediakan roti ke tempat penampungan ketika tepung dan bahan bakar tersedia.
“Kabar terbaru dari badan bantuan PBB di wilayah pendudukan Palestina muncul setelah Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan bahwa semua toko roti di Kota Gaza dan Gaza utara telah ditutup pada hari Senin,” tulis laporan Al Jazeera.
BACA JUGA:Israel Diduga Tabrak Aturan Perang di Gaza, Begini Penjelasan Humaniter Internasional!
Korban Serangan Israel
Juru bicara Kementerian Gaza, Ashraf Al-Qudra, mengungkapkan, rakyat Gaza terus menjadi korban serangan pasukan zionis Israel dan tercatat sudah mencapai 10.000 korban jiwa.
Menurut laporan yang tersebar di media sosial grup telegram @skuad Al Qassam, tercatat ada 21 Pembantaian yang dilakukan Israel menewaskan 548 warga Palestina sepanjang hari.
BACA JUGA:Viral! Mayat Tentara Israel Bau Busuk, Padahal Baru 1 Hari
Sejauh ini pembantaian warga Palestina melibatkan 1.071 keluarga di seluruh Gaza
“10.328 warga Palestina di Gaza terbunuh termasuk 4.237 anak-anak dan 2.719 wanita serta 631 orang lanjut usia. 25.956 lainnya terluka,” tulis laporan Ashraf Al-Qudra, tersebut.
Beberapa keluarga masyarakat Gaza, Palestina menggunakan kendaraan seadanya untuk mengungsi ke perbatasan Rafah, Mesir-Telegram/@Alqassam-
Bukan hanya itu saja, Israel dilaporkan juga membunuh 192 petugas medis, 40 ambulans hancur, 120 institusi kesehatan di Gaza menjadi sasaran serangan mereka dan menyebabkan 18 rumah sakit dan 40 pusat perawatan primer tidak dapat beroperasi karena pemboman dan kehabisan bahan bakar.