JAKARTA, DISWAY.ID- Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mendesak untuk dilakukan penyelidikan penggunaan senjata peledak berdampak tinggi oleh Israel di Gaza, yang menurutnya menyebabkan kehancuran tanpa pandang bulu.
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk mengatakan Israel harus mengakhiri penggunaan senjata semacam itu di wilayah padat penduduk.
Gaza tempat rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, setengah dari mereka terpaksa mengungsi akibat pertempuran pada bulan lalu.
BACA JUGA:UNDP Rilis Laporan Perumahan Gaza : 50 Persen Hancur dalam 1 Bulan
BACA JUGA:Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Joe Biden: Kemungkinannya Kecil
Turk mengatakan pada konferensi pers saat berkunjung ke Amman bahwa penggunaan senjata-senjata ini jelas mempunyai dampak kemanusiaan dan hak asasi manusia yang menghancurkan.
“ Serangan-serangan itu harus diselidiki. Kami mempunyai kekhawatiran yang sangat serius bahwa serangan-serangan ini merupakan serangan-serangan yang tidak proporsional dan melanggar hukum kemanusiaan internasional,” kata Turk.
Turk tidak menjelaskan secara spesifik senjata apa yang dia maksud.
Saat dimintai komentar, militer Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan dan akan meresponsnya nanti.
Pemboman Israel melalui udara, laut dan darat di Gaza, yang kini disertai dengan serangan darat jauh di dalam wilayah tersebut, bertujuan untuk menghancurkan kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza.
BACA JUGA:Astronot Pertama dan Tertua NASA Mengelilingi Bulan Wafat di Usia 95 Tahun
BACA JUGA:Detik-detik Masjid Khalid bin Walid di Jalur Gaza Hancur Dirudal Israel
Hamas membunuh 1.400 warga Israel dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel, dan PBB mengatakan serangan itu melibatkan kejahatan perang.
Pemboman Israel selanjutnya terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 10 ribu warga Palestina menurut otoritas kesehatan di daerah kantong Palestina.
“ Pemboman besar-besaran Israel terhadap Gaza, termasuk penggunaan senjata peledak berdampak tinggi di daerah padat penduduk jelas mempunyai dampak kemanusiaan dan hak asasi manusia yang menghancurkan,” kata Turk dalam konferensi pers saat berkunjung ke ibu kota Yordania, Amman.