Hujan yang mengguyur Gaza dikhawatirkan akan mengakibatkan banjir karena sistem drinase dan pembuangan yang telah rusak akibat pemboman Israel.
Banjir yang mengancam juga disinyalir akan membawa penyakit pada warga di kamp pengungsian tersebut.
“Kami sangat prihatin. Kita sudah mengalami wabah penyakit diare. Kami telah mencatat lebih dari 30.000 kasus, padahal biasanya kami memperkirakan 2.000 kasus dalam periode yang sama,” kata Margaret Harris selaku juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
BACA JUGA:Jelang Indonesia vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Egy Maulana: 'Kami Datang Untuk Menang'
BACA JUGA:Ini Makna dan Sejarah Keffiyeh, Kain Corak Jaring Daun Zaitun Warna Hitam Putih dari Palestina
Sedangkan Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan awal musim hujan bisa menandai minggu tersulit di Gaza sejak konflik dimulai.
Badan-badan bantuan lainnya mengatakan upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Palestina dan mereka tidak dapat membuat rencana ke depan terhadap potensi banjir.