Setelah bersih dari ulang, daging alligator tersebut dimasak dengan berbagai cara.
Video Xiao He kemudian memicu kemarahan di media sosial Tiongkok, dengan banyak pengguna Douyin meminta larangan permanennya dari platform tersebut, karena jelas-jelas ada kekejaman terhadap hewan.
Pembuat konten berusaha membela diri, tetapi cara dia melakukannya justru membuat orang semakin marah.
Chu Niang Xiao He menjelaskan bahwa aligator dalam video tersebut dibiakkan secara buatan untuk dijadikan produk kulit, jadi bagaimanapun juga akan dikorbankan.
“ Aligator ini dipelihara khusus untuk perusahaan kulit dan tas. Ini adalah misi mereka. Apakah Anda akan menolak tas buaya Hermes? Kita harus lebih rasional,” kata food vlogger tersebut.
Namun, banyak netizen Tiongkok yang mengungkapkan kemarahannya setelah menonton video tersebut.
“ Tindakanmu membuatku merasa tidak enak,” komentar seorang netizen di Douyin.
BACA JUGA:Detik-detik Pemotor Terlindas Bus Pariwisata di Gunungkidul, Netizen: Motor Jelas Salah
" Ya Tuhan, beraninya kamu membunuh buaya sebesar itu," tulis pengguna lain.
" Aku takut banget sama kamu," komentar warganet lainnya.
Platform berbagi video Douyin juga dikritik karena mengizinkan video tersebut diposting.
Menurut Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar Tiongkok, memasak daging aligator adalah tindakan ilegal tanpa mengajukan izin dari pihak berwenang.
Sehingga aksi viral Chu Niang Xiao He juga dapat menimbulkan konsekuensi hukum.