Kontroversi mengenai antisemitisme muncul ketika beberapa organisasi berhenti membeli iklan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dengan mengutip konten ekstremis di jejaring sosial.
Kontroversi mengenai antisemitisme muncul ketika beberapa organisasi berhenti membeli iklan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dengan mengutip konten ekstremis di jejaring sosial.