Sedangkan di pusat Kota Gaza, rumah sakit Al Shifa kini sudah kosong. Semua staf dan pasien diusir secara paksa oleh pasukan Israel.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengklaim jika RS Al Shifa menjadi pusat komando Hamas di bawah bunkernya.
Menurut sejumlah staf rumah sakit membuat pernyataan bahwa pasukan Israel tidak pernah menemukan terowongan Hamas di sekitar RS Al Shifa.
Kendati begitu, nasib semua pasien yang menjadi korban serangan udara Israel harus dipindahkan.
Direktur RS Al Shifa sebelumnya telah mengirim ratusan pasien agar mendapat perawatan di perbatasan Mesir.
Terbaru, kabarnya Turki membuka diri untuk membantu perawatan pasien-pasien dari RS Al Shifa.