BACA JUGA:Tentara Israel Mencuri Mayat di Rumah Sakit Al-Shifa, Dokter: Mereka Juga Memutus Aliran Listrik!
BACA JUGA:Israel Bebaskan 33 Anak-Anak dan 6 Wanita Tahanan Palestina
Dua orang lainnya bernama Awartani, mahasiswa Brown University dan Ahmed, yang kuliah di Trinity College di Connecticut.
Rich Price, paman salah satu korban mengatakan, ketiga pemuda tersebut semuanya berusia 20an yang sedang mengunjungi pesta ulang tahun seorang anak berusia delapan tahun.
“ Hal terakhir yang kami bayangkan mungkin terjadi adalah bahwa di lingkungan keluarga kami, mereka akan berjalan di jalan dan hal ini akan terjadi pada mereka,” ujarnya.
Rich Price menambahkan, kurang dari lima menit setelahmereka meninggalkan rumah kami, kami melihat sirene dan lampu mobil polisi yang berkedip melewati rumah kami.
“ Kami berpikir ada sesuatu yang terjadi, tak disangka itu keponakanku dan teman-temannya,” katanya.
BACA JUGA:Gunung Es di Antartika Seukuran 3 Kali Kota New York Bergerak ke Samudera Selatan
BACA JUGA:Israel Incar Warga Sipil Palestina saat Jeda Kemanusiaan, 7 Orang Jadi Korban
Sebelumnya, keluarga korban mengeluarkan pernyataan melalui organisasi nirlaba pro Palestina, Middle East Understanding, menurut laporan Reuters.
Mereka mengatakan, menyerukan kepada penegak hukum untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk memperlakukan ini sebagai kejahatan rasial.
“ Kami tidak akan merasa nyaman sampai pelaku penembakan diadili,” kata mereka.
Setelah penembakan tersebut, Dewan Hubungan Amerika-Islam menawarkan hadiah 10 ribu dolar bagi informasi yang mengarah pada penangkapan.
Serangan itu terjadi ketika AS menangani lonjakan insiden Islamofobia dan antisemit , termasuk serangan kekerasan dan pelecehan online, sejak konflik Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober lalu.