JAKARTA, DISWAY.ID-- Elia Myron menjadi sorotan publik usai pernyataannya tentang Sejarah Islam, Kristen dan Yahudi menjadi kontroversi dan viral di media sosial.
Salah satu pernyataan Bahkan Elia Myron yang kontroversi adalah soal sosok nabi Isa Alaihissalam di agama Islam dan Yesus Kristus di agama Kristen merupakan dua sosok yang berbeda.
BACA JUGA:Alasan Kemenag Ganti Libur Nasional Kenaikan Isa Almasih Jadi Yesus Kristus
Atas pernyataan tersebut, bukan hanya umat Muslim saja yang bereaksi, tapi dari kalangan umat Kristen juga turut menanggapi perkataan dari Elia Myron.
Salah satunya adalah Pendeta yang pernah menantang debat Ustad Yahya Waloni dan juga Ustad Abdul Somad, yaitu Pendeta Esra Soru, justru mengungkapkan kalau pernyataanElia Myron soal Nabi Isa dan Yesus itu salah.
Bahkan, mengetahui bahwa Elia Myron adalah seorang lelaki yang memiliki penampilan dan suara seperti wanita ini, Pendeta Esra Soru sempat bingung mengenai status Elia Myron.
BACA JUGA:Pemerintah Akan Ubah Isa Almasih jadi Yesus Kristus dalam Kalender Nasional
“Saya menonton terakhir itu ada video satu orang yang diwawancara dokter Richard Lee, saya kira Perempuan, ternyata laki-laki yang diwawancara,” buka Pendeta Esra Soro, dikutip dari kanal YouTubenya, Senin 27 November 2023.
“Namanya Elia tuh, banyak orang kasih tahu saya bagus sekali dan minta respons saya,” tambahnya.
“Saya tidak lihat semua (videonya) apakah Yesus itu sama dengan Isa, dia bilang gak sama dong, Yesus kan lahirnya di kandang, itu lahirnya di bawah pohon Kurma,” tuturnya.
‘Lalu (Elia) menunjukan sejumlah perbedaan Isa dan Yesus, kesimpulannya Yesus dengan Isa itu adalah pribadi berbeda, orang yang tidak sama,” ungkap Esra Soru menuturkan pernyataan Elia Myron.
BACA JUGA:Ingin Tiru Yesus, Pendeta Meninggal Setelah Puasa 40 Hari
Menanggapi pernyataan Elia tersebut, Esra Soru pun membantah dengan mengatakan jangan hanya melihat perbedaannya, tapi persamaan yang ada di dalam Islam, Kristen dan Yahudi mengenati nabi Isa dan Yesus.
“Pikirkan juga sejumlah persamaan, karena Isa di dalam Al-quran itu mamanya nama Mariam atau Maria, bapaknya juga nama Yusuf, kalau menemukan dua orang nama mamanya sama itu masih masuk akal, tapi kalau nama mama dan bapaknya sama dengan rentetan peristiwa-peristiwa yang sama, kesamaan ini kenapa bisa terjadi?” jelasnya.
Esra Soru pun menjelaskan di dalam hal bahasa, semua juga memiliki hubungan yang sangat erat, apa lagi serumpun antara bahasa Ibrani dan bahasa Arab.