JAKARTA, DISWAY.ID-- Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkit Gimik Gemoy dan Santuy yang tren belakangan ini.
Apalagi Gimik tersebut melekat pada pasangan capres-cawapres yang berkontestasi dalam Pilpres 2024.
Menanggapi elite PKS yang ungkit "branding" beredar tersebut, mantan petinggi DPP PKS Mahfudz Siddiq justru heran dengan sikap itu.
BACA JUGA:Sindir Gimmick Gemoy, PKS Dinilai Tidak Ada Kerjaan Oleh Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran
Mantan Anggota Fraksi PKS DPR RI yang kini Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini, mengingatkan soal Gimik bahwa PKS jagonya dan sudah sering melakukan.
"Saya menduga, PKS ini sepertinya lupa ingatan, kalau mengkritik Pak Prabowo. Padahal di setiap Pemilu, PKS-lah yang paling sering main gimik. Gimik-gimik Itu dibuat langsung secara resmi oleh PKS sebagai partai," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya.
Salah satu gimik yang dibuat PKS, ungkap Mahfudz, yaitu program SIM seumur hidup dan bebas pajak kendaraan bermotor (STNK) dalam Pemilu 2019 lalu.
Gimik tersebut telah menaikkan suara PKS pada Pemilu Legislatif 2019.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Unggul 5,2 Persen dari Ganjar-Mahfud di Survei ICRC
Oleh karenanya, apabila PKS sekarang mengkritik Prabowo dengan menuding tidak punya ide atau gagasan, maka salah alamat.
Pasalnya, Pemilu 2014 dan 2019 PKS mengusung calon presiden Prabowo Subianto.
"Kalau Prabowo tidak punya ide, ngapain didukung dulu sama PKS," katanya.
"Kalau soal gimik, PKS itu ahlinya, bukan Prabowo," imbuhnya.
Capres Prabowo Subianto akrab dengan istilah gemoy dan santuy.--
Mahfuz menilai Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Sohibul Iman sengaja menebar gimik untuk melakukan serangan secara pribadi kepada Prabowo Subianto, yang dinilai memiliki ide lebih baik dan punya narasi besar dibandingkan capres yang didukungnya.