SDM Jadi Tantangan Implementasi Satu Data Indonesia

Senin 04-12-2023,19:01 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA. DISWAY.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi institusi terdepan dalam agenda Transformasi Digital Nasional, salah satu upayanya dengan membangun Pusat Data Nasional (PDN).

Pentingnya pembangunan pusat data di Indonesia untuk mengintegrasikan dan menyinkronkan data seluruh Kementerian dan Lembaga sudah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2020 silam.

Namun demikian, selama program ini berjalan, pengembangan dan penyempurnaan layanan pusat PDN masih diperlukan.

BACA JUGA:Dorong Inklusi Keuangan Petani Kecil di Asia Tenggara, Visa Gandeng Grow Asia

BACA JUGA:Bacaan Doa Qunut Nazilah, Bantu Warga Palestina di Jalur Gaza

Selain kendala dari sisi penyedia layanan, kapabilitas dan kesiapan sumber daya manusia dalam melakukan migrasi juga masih terjadi.

Guru Besar FTI Perbanas Institute Harya Damar Widiputra mengatakan, kecanggihan teknologi harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang ada.

Sebab tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, teknologi tidak bisa bermanfaat dengan maksimal.

Oleh karena itu, yang paling penting untuk mengatasi persoalan ini adalah mengubah budaya dan pola pikir yang berbasis pada data.

BACA JUGA:Masuk Babak Akhir, Terdakwa Kasus Penipuan iPhone Si Kembar Rihana dan Rihani Jalani Sidang Vonis Malam Ini

BACA JUGA:Menjelajahi Dunia Souvenir: Dari Cenderamata Lokal hingga Kenang-Kenangan Dunia

Menurut Harya, memahami bahwa data itu adalah sebuah hal yang penting adalah krusial. Jika pola pikir sudah dibangun pada level dasar, maka apapun teknologinya sudah pasti mudah dipelajari.

“Pendidikan formal, non-formal, itu sudah banyak banget. Tapi saya tekankan paling penting adalah kebudayaan yang berbasis pada data, itu yang menurut saya paling penting," papar Harya dalam acara Talkshow Integrasi SPBE Pilar Transformasi Digital Indonesia, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Senin 4 Desember 2023.

"Dalam keseharian, tidak bisa merencanakan sesuatu hanya melihat dari best practice negara lain," tambahnya.

"Betul-betul harus punya budaya merencanakan dan melakukan berbasis pada data,” jelas Harya.

Kategori :